Komite Keamanan Agung Libya mengatakan 120 narapidana melarikan diri dari penjara di Tripoli, ibukota negara itu, di mana sejumlah penjaga keamanan dicurigai menerima uang suap untuk membebaskan mereka.
Jurubicara Abdel-Moneim al-Hurr mengatakan hanya dua dari ke-120 narapidana itu yang telah kembali ditangkap sejak kabur hari Senin. Ini adalah insiden kabur dari penjara kedua di Tripoli tahun ini.
Para narapidana mengatakan sejak pergolakan di Libya, banyak diantara mereka ditahan di penjara tanpa tuduhan. Mereka juga mengatakan pengadilan belum memulai proses kasus mereka.
Al-Hurr mengatakan tidak ada penjaga keamanan yang cedera dalam insiden itu, membuat ia curiga mereka mungkin menerima uang suap untuk membebaskan para tahanan.
Negara di Afrika Utara itu kini telah terhuyung-huyung akibat melemahnya keamanan dan sistem peradilan setelah perang saudara selama delapan bulan tahun lalu.
Jurubicara Abdel-Moneim al-Hurr mengatakan hanya dua dari ke-120 narapidana itu yang telah kembali ditangkap sejak kabur hari Senin. Ini adalah insiden kabur dari penjara kedua di Tripoli tahun ini.
Para narapidana mengatakan sejak pergolakan di Libya, banyak diantara mereka ditahan di penjara tanpa tuduhan. Mereka juga mengatakan pengadilan belum memulai proses kasus mereka.
Al-Hurr mengatakan tidak ada penjaga keamanan yang cedera dalam insiden itu, membuat ia curiga mereka mungkin menerima uang suap untuk membebaskan para tahanan.
Negara di Afrika Utara itu kini telah terhuyung-huyung akibat melemahnya keamanan dan sistem peradilan setelah perang saudara selama delapan bulan tahun lalu.
