Regu penyelamat di Bangladesh berusaha menemukan mayat korban kebakaran pabrik garmen yang menewaskan paling sedikit 109 orang, kebanyakan perempuan.
Pihak berwenang di Bangladesh mengatakan, api berasal dari lantai dasar bangunan bertingkat itu Sabtu malam di luar Dhaka, ibukota Bangladesh.
Pemadam kebakaran berjuang menaklukkan api selama beberapa jam, sementara banyak pekerja masih terjebak di lantai atas bangunan. Beberapa pekerja lompat dan tewas sebelum petugas penyelamat tiba di tempat kejadian.
Para pejabat mengatakan mereka tidak yakin apa yang menyebabkan kebakaran dan bahwa mereka sedang menyelidiki. Direktur Pusat Solidaritas Pekerja Bangladesh mengatakan kepada kantor berita Perancis bahwa kebakaran itu adalah yang paling banyak menelan korban jiwa dalam sejarah industri pakaian negara tersebut.
Bangladesh memiliki sekitar 4.000 pabrik garmen yang membuat pakaian untuk merek internasional. Ekspor pakaian memberi negara penghasilan sekitar 20 miliar dolar per tahun.
Pihak berwenang di Bangladesh mengatakan, api berasal dari lantai dasar bangunan bertingkat itu Sabtu malam di luar Dhaka, ibukota Bangladesh.
Pemadam kebakaran berjuang menaklukkan api selama beberapa jam, sementara banyak pekerja masih terjebak di lantai atas bangunan. Beberapa pekerja lompat dan tewas sebelum petugas penyelamat tiba di tempat kejadian.
Para pejabat mengatakan mereka tidak yakin apa yang menyebabkan kebakaran dan bahwa mereka sedang menyelidiki. Direktur Pusat Solidaritas Pekerja Bangladesh mengatakan kepada kantor berita Perancis bahwa kebakaran itu adalah yang paling banyak menelan korban jiwa dalam sejarah industri pakaian negara tersebut.
Bangladesh memiliki sekitar 4.000 pabrik garmen yang membuat pakaian untuk merek internasional. Ekspor pakaian memberi negara penghasilan sekitar 20 miliar dolar per tahun.