Mantan jurubicara tokoh kuat Serbia, mendiang Slobodan Milosevic, Ivica Dacic, diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri Serbia hari Jumat (27/7), menandai untuk pertama kalinya golongan Sosialis memperoleh kembali kekuasaan dalam pemerintah Beograd sejak tergulingnya Milosevic tahun 2000, mendekati akhir perang Balkan.
Milosevic , yang kemudian meninggal dalam penjara setelah diadili atas tuduhan melakukan kejahatan perang, secara luas dituduh menyulut perang itu, menyusul pecahnya bekas negara Yugoslavia.
Dacic, yang menentang pihak Barat sebagai bagian dari Rezim Milosevic, sejak itu menjalankan agenda reformis dan mengatakan koalisinya akan terus mengupayakan keanggotaan Serbia dalam Uni Eropa.
Dia mengatakan kepada parlemen sebelum pemungutan suara hari Jumat bahwa ia siap melanjutkan pembicaraan dengan Kosovo yang ditengahi oleh Uni Eropa. Kosovo, etnis Albania yang mendominasi bekas provinsi Serbia, menyatakan kemerdekaan dari Beograd dalam tahun 2008. Menurut Dacic, Serbia tidak akan pernah mengakui kemerdekaan Kosovo.
Milosevic , yang kemudian meninggal dalam penjara setelah diadili atas tuduhan melakukan kejahatan perang, secara luas dituduh menyulut perang itu, menyusul pecahnya bekas negara Yugoslavia.
Dacic, yang menentang pihak Barat sebagai bagian dari Rezim Milosevic, sejak itu menjalankan agenda reformis dan mengatakan koalisinya akan terus mengupayakan keanggotaan Serbia dalam Uni Eropa.
Dia mengatakan kepada parlemen sebelum pemungutan suara hari Jumat bahwa ia siap melanjutkan pembicaraan dengan Kosovo yang ditengahi oleh Uni Eropa. Kosovo, etnis Albania yang mendominasi bekas provinsi Serbia, menyatakan kemerdekaan dari Beograd dalam tahun 2008. Menurut Dacic, Serbia tidak akan pernah mengakui kemerdekaan Kosovo.