Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, Jumat (13/9), Jeon Wook-pyo telah kembali dengan selamat ke ibukota, Seoul, setelah melarikan diri dari Korea Utara bulan lalu. Kementerian itu tidak merinci lebih jauh mengenai pelarian itu.
Pria berusia 69 tahun itu adalah salah satu dari 25 awak dalam dua kapal nelayan yang ditangkap Korea Utara tahun 1972. Nasib para korban penculikan lainnya tidak diketahui hingga saat ini.
Korea Selatan menuding Korea Utara menculik sedikitnya 500 warganya, umumnya nelayan, sejak Perang Korea berakhir tahun 1953.
Sebuah kelompok aktivis mengatakan pihak berwenang Korea Selatan telah menginvestigasi Jeon selama dua pekan untuk memastikan ia tidak dikirim sebagai mata-mata Korea Utara.
Hubungan antar Korea membaik baru-baru ini, menyusul berbulan-bulan ancaman perang dari Pyongyang setelah masyarakat internasional mengutuk uji Nuklir terbarunya.
Kedua pihak sepakat untuk memulai kembali operasi kompleks industri bersama yang secara simbolik penting. Mereka juga sepakat melanjutkan kembali reuni keluarga yang terpisah akibat perang.
Pria berusia 69 tahun itu adalah salah satu dari 25 awak dalam dua kapal nelayan yang ditangkap Korea Utara tahun 1972. Nasib para korban penculikan lainnya tidak diketahui hingga saat ini.
Korea Selatan menuding Korea Utara menculik sedikitnya 500 warganya, umumnya nelayan, sejak Perang Korea berakhir tahun 1953.
Sebuah kelompok aktivis mengatakan pihak berwenang Korea Selatan telah menginvestigasi Jeon selama dua pekan untuk memastikan ia tidak dikirim sebagai mata-mata Korea Utara.
Hubungan antar Korea membaik baru-baru ini, menyusul berbulan-bulan ancaman perang dari Pyongyang setelah masyarakat internasional mengutuk uji Nuklir terbarunya.
Kedua pihak sepakat untuk memulai kembali operasi kompleks industri bersama yang secara simbolik penting. Mereka juga sepakat melanjutkan kembali reuni keluarga yang terpisah akibat perang.