Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) telah menemukan setidaknya 129 mayat dari lokasi pesawat penumpang Rusia yang jatuh Sabtu (31/10) di Semenanjung Sinai, Mesir.
Diperkirakan ke-224 orang di dalamnya tewas, sebagian besar adalah turis Rusia yang hendak pulang ke St. Petersburg dari daerah wisata Sharm el-Sheikh, Mesir. Tiga orang Ukraina termasuk korban tewas.
Tim SAR juga telah menemukan kotak hitam pesawat itu yang merekam informasi tentang penerbangan, termasuk komunikasi oleh pilot. Diharapkan, informasi dari kotak hitam akan memberi petunjuk tentang penyebab jatuhnya pesawat itu.
Militan Negara Islam (ISIS) cabang Mesir mengklaim menembak jatuh pesawat itu, tetapi para pakar mengatakan hal tersebut mustahil. Pesawat itu, kata mereka, jatuh dari ketinggian 9.100 meter dan ISIS tidak mempunyai misil yang mampu mencapai jarak itu.
Pesawat Airbus A-321 itu, yang dioperasikan maskapai Metrojet, hilang dari radar 23 menit setelah lepas landas Sabtu dini hari. Hossam Kamal, kepala badan penerbangan sipil Mesir, mengatakan tidak ada masalah ketika pesawat itu diperiksa sebelum terbang dan tidak ada permintaan SOS sebelum pesawat itu menghilang.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Minggu sebagai hari berkabung nasional. Karangan bunga, lilin dan mainan menumpuk diluar terminal kedatangan di Bandara Pulkovo, St. Petersburg. [th]