Para pejabat di Shanghai Jumat (22/4) berjanji untuk melonggarkan kontrol antivirus terhadap supir-supir truk yang menghambat pasokan makanan dan perdagangan, sementara mereka berupaya menghidupkan kembali ekonomi lokal sementara jutaan orang masih terkurung di rumah mereka.
Wakil wali kota Shanghai Zhang Wei menjanjikan “setiap upaya” untuk menyelesaikan masalah yang memicu keluhan mengenai kurangnya akses ke makanan dan kekhawatiran bahwa penutupan, yang mengurung sebagian besar dari 25 juta warga Shanghai di rumah mereka, dapat mengganggu perdagangan global.
Pada hari Jumat, pemerintah melaporkan 11 kematian akibat virus corona dan 17.529 kasus baru di Shanghai. Semua, kecuali 1.931 kasus baru, tidak memiliki gejala. Kasus di Shanghai merupakan 95 persen dari 18.598 kasus baru di China daratan, yang 2.133 di antaranya menunjukkan gejala.
Para pemimpin Shanghai berupaya keras untuk mengurangi dampak strategi “nol COVID” yang menutup sebagian besar bisnis mulai 28 Maret lalu.
Pihak berwenang telah berupaya meningkatkan pengiriman makanan dan arus barang ke pelabuhan Shanghai, pelabuhan tersibuk di dunia, dengan menciptakan kartu pas elektronik bagi para supir truk untuk melewati perbatasan kota dan provinsi, kata Zhang dalam sebuah konferensi pers, menurut media pemerintah.
Supir-supir truk terhambat oleh restriksi yang mensyaratkan tes virus secara reguler serta banyak cek pemeriksaan, yang menyebabkan masa tunggu yang lama dan memunculkan berbagai laporan bahwa sebagian perusahaan pengapalan dan para pengemudi menghindari Shanghai.
Berdasarkan sistem baru, para supir diizinkan lewat jika mereka memiliki hasil tes corona negatif dalam 48 jam terakhir, tidak mengalami demam dan ada “kode kesehatan hijau” di ponsel pintar mereka yang menunjukkan mereka belum pernah ke daerah-daerah yang dilanda wabah, kata Wu Chungeng, direktur Biro Jalan Raya di Kementerian Transportasi.
“Semua wilayah harus langsung mengizinkan mereka,” kata Wu, menurut berbagai laporan media.
Sementara itu, sekitar 80 ribu usaha kecil di gedung-gedung milik pemerintah di Shanghai akan dibebaskan biaya sewa selama enam bulan, kata direktur komisi aset milik pemerintah di kota itu, Bai Tinghui, dalam konferensi pers dengan Zhang, menurut media pemerintah.
Pemerintah telah mengeluarkan 65 miliar yuan (sekitar 10 miliar dolar) dalam “pinjaman pendukung” untuk bisnis Shanghai dan mendistribusikan bantuan keuangan lainnya, kata media berita online The Paper, mengutip para pejabat kota.
Para pejabat pada konferensi pers itu mengatakan pelabuhan Shanghai beroperasi secara normal. Tetapi volume kargo harian, yang setara dengan 100 ribu peti kemas, menurut laporan media, turun hampir 30 persen dari level normal 140 ribu peti kemas.
Pihak berwenang mulai melonggarkan restriksi pekan lalu dan telah mengizinkan lebih dari 10 juta orang keluar rumah mereka. Jutaan lainnya masih berada di daerah-daerah di mana warga dilarang keluar rumah.
Supermarket dan apotek dibuka kembali. Hari Jumat, sebagian orang keluar bersepeda dan bermain skateboard.
Sebagian orang yang diizinkan keluar rumah itu dilarang meninggalkan daerah permukiman mereka. Yang lainnya dapat keluar kota tetapi banyak yang tidak ada tempat yang dituju. Beberapa pabrik dan bisnis lain telah dibuka kembali, tetapi sebagian besar kantor, toko dan perusahaan tutup. [uh/ab]