Freetown, ibukota Sierra Leone, menjadi pusat wabah Ebola di Afrika Barat, di mana dilaporkan paling tidak 130 penderita baru pada minggu pertama bulan Desember.
Dalam pernyataan, Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma meminta warga Freetown agar tidak menyembunyikan penderita Ebola ketika para petugas medis mendatangi rumah-rumah hari Rabu. Langkah ini, kata pernyataan itu, untuk menemukan semua orang sakit guna menghentikan rantai penularan virus Ebola.
Ebola ditularkan lewat kontak langsung dengan penderita dan karenanya anggota keluarga yang merawat mereka sangat mungkin ikut terjangkit.
Presiden Koroma juga mengatakan perayaan Natal akan dibatasi tahun ini. Pemerintah melarang perayaan Natal di tempat umum mulai 20 Desember guna mengurangi kontak fisik antar orang.
Sierra Leone telah melampaui Liberia dengan jumlah penderita Ebola terbanyak. Lebih dari 8.200 penderita dan paling tidak 2.000 korban tewas berada di negara itu.
Organisasi Kesehatan Sedunia hari Senin (15/12) mengatakan ada 6.841 korban tewas dari 18.464 penderita Ebola secara global, sebagian besar di Guinea, Liberia dan Sierra Leone.