Temuan Pusat Riset Pew itu menunjukkan hampir 20 persen orang Amerika kini menganggap diri mereka agnostik, ateis atau “tidak ada” sewaktu ditanya mengenai afiliasi keagamaan mereka. Ini meningkat dari 15 persen lima tahun silam.
Menurut para peneliti, jumlah orang Amerika yang tidak punya afiliasi pada agama lebih tinggi di kalangan orang dewasa muda, yakni 32 persen pada kelompok usia di bawah 30 tahun.
Hasil penelitian yang dilansir hari Selasa ini bisa berdampak pada persaingan dalam pemilihan presiden Amerika, antara Presiden Barack Obama dan penantangnya dari partai Republik Mitt Romney, karena kampanye mereka berupaya memperkuat daya tarik mereka kepada para pemilih menjelang pemilu November.
Penelitian itu mendapati hampir seperempat atau hampir 25 persen pemilih terdaftar yang mengidentifikasi diri sebagai Demokrat atau cenderung pada partai Demokrat menyatakan mereka tidak berafiliasi pada agama tertentu, meningkat dari 17 persen lima tahun silam.
Di kalangan pemilih Republikan atau cenderung pada partai Republik, persentase tersebut naik dari 9 menjadi 11 persen dalam kurun lima tahun ini.
Menurut para peneliti, jumlah orang Amerika yang tidak punya afiliasi pada agama lebih tinggi di kalangan orang dewasa muda, yakni 32 persen pada kelompok usia di bawah 30 tahun.
Hasil penelitian yang dilansir hari Selasa ini bisa berdampak pada persaingan dalam pemilihan presiden Amerika, antara Presiden Barack Obama dan penantangnya dari partai Republik Mitt Romney, karena kampanye mereka berupaya memperkuat daya tarik mereka kepada para pemilih menjelang pemilu November.
Penelitian itu mendapati hampir seperempat atau hampir 25 persen pemilih terdaftar yang mengidentifikasi diri sebagai Demokrat atau cenderung pada partai Demokrat menyatakan mereka tidak berafiliasi pada agama tertentu, meningkat dari 17 persen lima tahun silam.
Di kalangan pemilih Republikan atau cenderung pada partai Republik, persentase tersebut naik dari 9 menjadi 11 persen dalam kurun lima tahun ini.