Singapore Airlines mengatakan perusahaan penerbangan itu telah melarang terbang 3 dari pesawat jumbo Airbus 380-nya sementara perusahaan itu menggantikan satu mesin dari masing-masing pesawat.
Langkah tersebut adalah untuk berjaga-jaga, tetapi tindakan itu telah menimbulkan keraguan mengenai keselamatan pesawat terbesar di dunia itu dan mesin Rolls-Royce-nya. Harga saham Airbus maupun Rolls Royce telah jatuh setelah satu mesin meledak dalam penerbangan pesawat Qantas Airlines dari Singapura pekan lalu.
Qantas melarang terbang semua pesawat Airbus A380-nya setelah menemukan kebocoran minyak dalam 3 mesin. Mesin-mesin pesawat Singapore Airline yang akan digantikan juga menunjukkan indikasi kebocoran minyak, walaupun perusahaan penerbangan itu mengatakan mereka tidak mempunyai masalah yang sama dengan masalah mesin pesawat Qantas.