Dilanda demam kabin, ratusan penduduk Singapura yang ingin segera keluar dari negara kecil itu menaiki "kapal pesiar tanpa tujuan" pada hari Jumat (6/11). Hal tersebut adalah kesempatan langka untuk mengarungi lautan setelah pandemi virus corona menutup sebagian besar industri pelayaran.
Reuters melaporkan, para penumpang wajib menjalani tes usap (swab test) virus corona sebelum memulai "seacation" singkat mereka di kapal “World Dream.” Kapal tersebut beroperasi hanya setengah dari kapasitasnya untuk mencegah keramaian.
Industri pelayaran dunia terkena dampak pandemi virus corona, beberapa wabah besar ditemukan di kapal pesiar pada masa awal pandemi berlangsung.
Kapal pesiar khusus Singapura, digolongkan sebagai "perjalanan pulang pergi", hanya terbuka untuk penduduknya dan berlayar selama beberapa hari di perairan tak jauh dari negara itu.
Mereka mengikuti "penerbangan tanpa tujuan” di beberapa bagian Asia yang lepas landas dan mendarat di bandara yang sama. Sebanyak 1.400 tamu wajib membawa perangkat pelacak kontak elektronik dan jarak sosial setiap saat. [ah]