Norwegia mengatakan akan melarang semua kapal pesiar bermuatan lebih dari 100 orang untuk meninggalkan pelabuhan Norwegia, setelah wabah virus korona di sebuah kapal yang menyebabkan 41 orang terinfeksi.
Menteri KesehatanBent Hoie mengumumkan larangan itu hari Senin (3/8). Dia mengatakan peraturan itu akan diberlakukan hingga 14 hari ke depan. Dia mengatakan kapal-kapal yang telah meninggalkan pelabuhan akan diperbolehkan menurunkan para penumpang dan awak kapal di berbagai pelabuhan Norwegia, tapi tidak boleh melakukan perjalanan baru.
"Pandemi belum berakhir," kata Hoie dalam konferensi pers.
Perusahaan Hurtigruten meminta maaf Senin (3/8) karena perebakan wabah di salah satu kapalnya, MS Roald Amundsen.
“Kami telah gagal,” kata CEO Daniel Skjeldam dalam konferensi pers. “Atas nama perusahaan, saya meminta maaf sedalam-dalamnya.”
Dia mengatakan perusahaan itu akan menangguhkan kapal-kapal pesiarnya hingga pemberitahuan lebih lanjut dan bahwa pihaknya kini “sedang dalam proses meninjau kembali semua prosedur.”
Perusahaan itu termasuk salah satu yang pertama yang memulai kembali pelayaran selama pandemi.
Empat awak kapal MS Roald Amundsen dirawat inap sejak Jumat (31/7) ketika kapal itu tiba di Tromsoe, sebelah utara Lingkar Arktik. Keempatnya, bersama 31 awak lainnya, kemudian didiagnosis mengidap virus corona.Kebijakan menurunkan para penumpang kapal sebelum sempat didiagnosis, membuat para pejabat lokal kewalahan mencari mereka.
Sedikitnya lima penumpang telah dinyatakan positif dan ratusan lain diperintahkan untuk menjalani karantina mandiri selama 10 hari. [vm/em]