Senjata terbaru tersebut ditujukan pada situs yang penuh dengan "software yang tidak diinginkan," istilah yang digunakan Google untuk menggambarkan program yang diinstal diam-diam yang bisa mengubah setting browser tanpa ijin pengguna browser. Instalasi program semacam itu bisa memunculkan iklan-iklan yang mengganggu atau mengarahkan pengguna browser kepada mesin pencari atau situs lain yang tidak ingin mereka kunjungi.
Google telah mengerahkan sistem untuk memperingatkan pengguna browser Chrome bahwa mereka akan masuk ke situs yang menyebarkan software yang tidak diinginkan. Mountain View, California, perusahaan yang baru-baru ini mulai memberikan informasi keamanan kepada lebih banyak aplikasi "browsing aman" yang juga bisa digunakan di browser Safari milik Apple dan Firefox milik Mozilla.
Aplikasi browsing aman tersebut melindungi sekitar 1,1 milyar pengguna browser, menurut artikel di blog pada hari Kamis (12/3) yang dipublikasikan oleh Google Inc. bersamaan dengan peringatan 26 tahun diakuinya Tim Berners-Lee sebagai pencipta World Wide Web.
Internet Explorer milik Microsoft tidak termasuk dalam aplikasi browsing aman gratis milik Google tersebut. Justru Explorer bergantung pada sistem peringatan serupa, SmartScreen Filter.
Peringatan Google tentang software yang tidak diinginkan tersebut dibuat karena sistem browsing aman selama bertahun-tahun telah menampilkan situs yang terinfeksi malware, program yang mengandung virus dan coding jahat lainnya, dan situs phishing yang mencoba untuk menipu orang-orang untuk memberikan password atau informasi kartu kredit.
Apabila ada kemungkinan ancaman yang dideteksi oleh sistem browsing aman, tanda peringatan akan tampil dan menyarankan pengguna untuk tidak mengklik. Google juga menurunkan peringkat situs yang mengandung software yang tidak aman untuk ditampilkan di mesin pencari agar orang-orang tidak mudah menemukannya. Google mengatakan pada hari Kamis (12/3) bahwa aplikasi browsing aman telah mengeluarkan sekitar 5 juta peringatan setiap harinya, sebuah angka yang tampaknya akan terus meningkat karena software yang tidak diinginkan sekarang menjadi bagian dari sistem deteksi.
Google mengatakan menemukan lebih dari 50.000 situs yang terinfeksi software nakal dan lebih dari 90.000 situs phishing setiap bulannya.
Aplikasi browsing aman telah menjadi semakin efektif menandai software nakal dan phishing karena semakin banyak software yang tidak diinginkan beredar untuk menjebak orang-orang, kata Stephan Somogyi, manajer produk Google tentang browsing aman.
"Orang-orang yang berusaha mencari uang dengan cara menipu orang-orang terpaksa harus menemukan cara-cara baru dan itu membuat kita harus terus berinovasi untuk bisa mengejar mereka,'' kata Somogyi dalam sebuah wawancara. "Anda akan mellihat peningkatan jumlah situs-situs yang mengandung software yang tidak diinginkan yang sesuai standar kami.''