Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada 29 November mengeluarkan permintaan maaf nasional kepada semua warga negara yang terkena dampak skandal thalidomide, lebih dari setengah abad setelah bayi-bayi lahir dengan cacat lahir karena pil antimual yang diminum para ibu di pagi hari.
“Atas nama rakyat Australia, pemerintah dan parlemen, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, tak terhingga dan sudah terlambat kepada semua penyintas thalidomide, keluarga, orang yang dicintai, dan orang-orang yang merawat mereka. Permintaan maaf ini merupakan salah satu bab paling gelap dalam sejarah medis Australia,” ujar Albanese.
Secara khusus ia juga minta maaf kepada para penyintas. “Kami mohon maaf atas rasa sakit yang ditimbulkan oleh thalidomide pada Anda semua, setiap hari. Kami minta maaf. Kami minta maaf lebih dari yang bisa kami katakan. Kami minta maaf atas kerugian dan luka serta penderitaan yang kalian alami," lanjutnya.
Thalidomide adalah bahan aktif dalam obat penenang yang didistribusikan secara luas kepada banyak ibu di Australia dan di seluruh dunia, pada awal tahun 1960-an. Obat ini kemudian diketahui telah menyebabkan malformasi anggota tubuh, fitur wajah dan organ dalam pada janin.
Saat Albanese menyampaikan permintaan maaf di ruang Dewan Perwakilan Rakyat, para penyintas obat tersebut menyaksikan dari galeri. Sebagian di antara mereka memegang foto-foto orang yang mereka cintai, beberapa korban menangis.
Skandal thalidomide memicu perombakan rezim pengujian obat di seluruh dunia dan meningkatkan reputasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika FDA, yang menjadi satu-satunya suara yang menolak untuk menyetujui obat tersebut, meskipun obat itu didistribusikan di Amerika Serikat untuk pengujian.
Pemerintah Inggris pada 2010 meminta maaf kepada para korban. [em/uh]
Forum