Bertenaga baterai, skuter listrik atau skuter elektronik (e-scooter) bisa dilihat berlalu-lalang di jalanan Washington DC. Bagi wisatawan yang datang ke ibukota Amerika ini, skuter warna-warni ini telah menjadi daya tarik terbaru.
Skuter-skuter ini dengan cepat menjadi pilihan bagi orang-orang yang hendak pergi ke lokasi yang tidak cukup jauh untuk naik taksi, tetapi tidak mau menempuhnya dengan naik bus atau jalan kaki.
Everett Lott, Wakil Direktur Departemen Transportasi District of Columbia, biasa disingkat DC.
"Kami hanya berusaha memberi opsi yang murah kepada penduduk dan pengunjung distrik. Tampaknya ini pilihan yang baik bagi ekonomi dan juga baik bagi lingkungan," kata Lott.
Tetapi tidak semua orang senang. Banyak orang terganggu karena semakin banyak skuter teronggok di trotoar. Anggota Dewan kota Mary Cheh telah memperkenalkan undang-undang untuk melarang skuter dari pukul 10 malam sampai pukul 4 pagi untuk mengurangi kecelakaan ketika hari gelap.
Tetapi pejabat dari satu perusahaan skuter tidak setuju dengan larangan larut malam itu, dan bersikeras bahwa skuter aman jika pengendara mengikuti aturan.
Direktur Hubungan Pemerintah perusahaan jasa skuter Lime, Robert Gardner mengatakan, "Dalam aplikasi kami, sangat jelas dikatakan, jangan berkendara di trotoar; tetapi di jalur sepeda, kalau ada. Selain itu, kami melakukan apa yang disebut geo-fencing yaitu di aplikasi ada peta yang memberitahu ke mana yang boleh dan tidak boleh."
Ada delapan perusahaan yang menawarkan layanan skuter elektronik di Washington, DC dengan ribuan pengguna setiap harinya.
Everett Lott mengatakan skuter-skuter itu tidak membahayakan keselamatan.
"Kami mendapat laporan sekitar 150 insiden dalam waktu sekitar delapan bulan. Dan sekali lagi, kurang dari 25 persen kecelakaan terjadi pada malam hari," ujarnya.
Sebagian perusahaan skuter menawarkan pelatihan bagi mereka yang baru pertama kali mengendarai skuter listrik.(ka/ii)