Kelompok-kelompok bantuan Spanyol mengatakan, pemerintah Spanyol dengan keraguan telah mengizinkan kapal-kapal mereka berangkat ke pulau-pulau di Yunani di mana mereka akan menyerahkan suplai-suplai bantuan ke para migran. Namun kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan ini juga mengatakan, mereka akan menghadapi denda berat jika kapal-kapal mereka memasuki kawasan-kawasan SAR resmi di bagian tengah Laut Tengah.
Spanyol sebelumnya menghalangi kapal-kapal penyelamat berlayar karena khawatir kapal-kapal itu akan membuat marah negara-negara di kawasan Laut Tengah, seperti Italia, jika berada di perairan tersebut untuk mencari dan menyelamatkan para migran.
Setelah empat bulan menghadapi persoalan hukum, Aita Mari, salah satu kapal organisasi bantuan, akhirnya mendapat lampu hijau untuk berlayar ke Laut Aegean, Selasa (17/4).
Sebuah kapal lainnya, Open Arms miliki organisasi Proactiva, akan berangkat dari Barcelona pekan ini. Menurut pendiri kelompok itu, Oscar Camps, Rabu (17/4) kapal itu akan mengangkut selimut dan suplai-suplai lain.
Camps mengatakan, kelompoknya akan tetap melakukan usaha penyelamatan jika dalam perjalanan itu, kapal mereka menemui para migran yang membutuhkan pertolongan di lautan. [ab]