Malta setuju mengizinkan kapal penyelamat berlabuh di negara itu. Kapal Eropa itu terkatung-katung di laut sejak Jumat (10/8) setelah menyelamatkan 141 migran.
Semula, Malta menolak kapal Aquarius berlabuh di dermaganya. Tetapi, negara itu berubah sikap ketika lima negara Uni Eropa lain setuju menerima migran-migran itu. Malta menyebutnya "contoh nyata kepemimpinan dan solidaritas Eropa."
Migran-migran yang akan diberi perlindungan di Uni Eropa termasuk 141 dari Aquarius, dan 114 migran lagi diselamatkan Malta dari Laut Tengah, Senin (13/8).
Perancis, yang setuju menerima 60 migran, berterima kasih kepada Malta "atas sikap kemanusiaannya."
Jerman, Luksemburg, Portugal, dan Spanyol juga menerima beberapa migran, sedangkan sisanya akan tetap berada di Malta.
Jumat lalu, Aquarius menyelamatkan 141 migran yang terjebak dalam kapal kayu yang oleng di lepas pantai Libya.
Ribuan orang dari sub-Sahara Afrika dan negara-negara seperti Suriah dan Afghanistan mencoba menyeberangi Laut Tengah setiap tahun, melarikan diri dari perang, terorisme dan kemiskinan, demi kehidupan yang lebih baik di Uni Eropa.
Italia adalah tujuan paling populer bagi para migran karena pulau-pulaunya paling dekat dengan pantai Afrika Utara. Tetapi Italia menolak menampung lebih banyak migran dan menyatakan sudah cukup. Italia juga mengatakan anggota Uni Eropa lainnya harus ikut membantu.
Negara itu juga mengatakan bekerja sama dengan kapal penyelamat swasta seperti Aquarius memang diinginkan pedagang manusia yang mendapat uang dalam jumlah besar dan menelantarkan penumpang mereka di laut.[ka]