Setelah kedua pemimpin mengadakan pembicaraan, Senin (16/12), PM India Narendra Modi mengatakan ia telah meyakinkan Dissanayake bahwa New Delhi akan menjadi mitra andalan bagi pembangunan Sri Lanka. Ia membeberkan beberapa bidang di mana mereka berencana meningkatkan kerja sama seperti membangun jaringan pipa minyak bumi antara kedua negara dan menghubungkan jaringan listrik mereka.
“Kami merasa terhormat karena Dissanayake memilih India untuk kunjungan resmi pertamanya,” kata Modi dalam konferensi pers bersama. “Ini akan memberi kecepatan dan energi baru dalam hubungan kita.”
Koalisi kiri pimpinan Dissanayake meraih mayoritas suara dalam pemilihan legislatif bulan lalu. Akar partai Dissanayake yang berhaluan ideologi Marxis telah menimbulkan sejumlah kekhawatiran di New Delhi bahwa ia akan condong ke China.
Tetapi dengan membuat New Delhi sebagai persinggahan pertamanya ke luar negeri, ia mengisyaratkan bahwa “India akan benar-benar menjadi sekutu terdekat kami,” kata Paikiasothy Saravanamuttu, direktur eksekutif Center for Policy Alternatives di Kolombo. “Itulah dimensi simbolis lawatan ini.”
India dan China sama-sama bersaing mengincar pengaruh di negara kepulauan itu yang letaknya strategis di jalur pelayaran di Samudera Hindia. Sebelum ekonomi Sri Lanka ambruk pada 2022, Beijing mencurahkan miliaran dolar untuk membangun berbagai proyek infrastruktur yang mencakup pelabuhan, yang dikhawatirkan India akan memengaruhi keamanannya.
Namun, New Delhi dan Kolombo memulihkan hubungan karena India membantu negara itu mengatasi kesulitan ekonominya dengan mengulurkan bantuan bernilai $4 miliar sementara negara yang dililit kekurangan dana itu berjuang untuk membeli bahan makanan, bahan bakar dan obat-obatan.
“Kami menghadapi krisis ekonomi yang tidak pernah terjadi sebelumnya dua tahun silam dan India sangat mendukung kami untuk keluar dari situasi itu,” kata Dissanayake. Mengenai kekhawatiran keamanan New Delhi, Dissanayake mengatakan “kami tidak akan membiarkan tanah kami digunakan dengan cara apa pun yang merusak kepentingan India.”
Para analis mengatakan Dissanayake akan membangun hubungan dengan India sementara ia berupaya untuk menghidupkan kembali perekonomian. “Kerja sama dengan India jelas akan berkembang dan saya ingin menegaskan kembali dukungan berkelanjutan kami untuk India,” kata presiden Sri Lanka itu.
“Sri Lanka harus menyeimbangkan antara India dan China tetapi Dissanayake adalah seseorang yang lebih pragmatis dan bukannya ideolog. Ia tahu bahwa pada akhirnya ia tidak dapat berbuat apa pun untuk berada di pihak yang salah bagi India, karena India adalah tetangga terdekatnya, akan selalu begitu,” kata Saravanamuttu. “China juga akan ada di Sri Lanka tetapi mengenai pertanyaan apakah China akan mendapatkan bagian yang lebih besar, saya pikir ini belum tentu.”
Di New Delhi, pemimpin Sri Lanka itu juga bertemu para diplomat teras India lainnya – Menteri Luar Negeri Jaishankar Subramanian, dan Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval.
“Percakapan kami berpusat pada memperkuat kerja sama ekonomi India-Sri Lanka, meningkatkan kesempatan investasi, mengembangkan keamanan regional, dan memajukan sektor-sektor penting seperti pariwisata dan energi,” kata Dissanayake dalam sebuah pernyataan.
Menjelang kunjungan presidennya, Kolombo mengatakan Sri Lanka akan melanjutkan proyek pelabuhan yang sedang dibangun perusahaan konglomerat India, Adani Group, di Kolombo.
Pemerintah sebelumnya telah mengatakan akan meninjau kembali proyek itu setelah Amerika Serikat mengajukan dakwaan terhadap pendiri dan para petinggi kelompok itu, menuduh mereka menipu investor dengan menutup-nutupi bahwa sebuah proyek energi surya raksasa di India diduga difasilitasi dengan suap senilai $250 juta. [uh/ab]
Sri Lanka-India Perkuat Hubungan dalam Lawatan Luar Negeri Pertama Presiden Dissanayake
- Anjana Parischa
India dan Sri Lanka bertekad akan memperkuat hubungan yang disampaikan dalam kunjungan Presiden Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake ke New Delhi.
Terkait
Paling Populer
1
Forum