Berbagai unsur TNI Angkatan Laut mengerahkan jajaran Koarmada I dan Lantamal III untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak.
Pesawat dengan nomor penerbangan SJY 182 yang membawa 56 penumpang dan enam awak pesawat diketahui hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, sebagaimana disampaikan juru bicara Kementerian Perhubungan Adita, Sabtu (9/1). Pesawat yang dijawalkan mendarat di bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB hilang kontak di atas Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Ditambahkan bahwa saat ini BASARNAS dan KNKT sedang mengkoordinasikan upaya pencarian dan penyelamatan.
Dalam keterangan tertulis yang diterima VOA dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, disampaikan bahwa sedikitnya tujuh kapal (KRI), yaitu KRI Teluk Gilik Manuk, KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut-866, KRI Tenggiri; ditambah dua sea-rider Kopaska dan dua kapal tunda telah dikerahkan.
TNI Angkatan Udara juga mengatakan telah menyiapkan beberapa helikopter dan pesawat dari Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta untuk mendukung operasi pencarian.
Beberapa media lokal di Pontianak melaporkan sejumlah anggota keluarga sudah datang ke Bandara Supadio untuk mencari informasi tentang keberadaan keluarga mereka. Isak tangis tak terhindarkan ketika mereka mengetahui bahwa pesawat yang ditumpangi hilang kontak. Diantara penumpang terdapat mantan Ketua HMI Mulyadi dan istrinya, namun hingga berita ini disampaikan VOA belum dapat konfirmasi dari pihak keluarga. [em/ah]