Kampanye kedua calon presiden memandang adanya kemungkinan kemenangan masing-masing di negara bagian di timur-laut Amerika ini yang selalu memilih calon dari partai Demokrat sejak tahun 1980 tetapi dengan selisih suara yang sangat tipis.
Dari daerah-daerah pedesaan yang terpukul keras karena hilangnya lapangan pekerjaan hingga kota-kota yang berpenduduk beragam yang mencerminkan perubahan demografi, negara bagian kunci yang hasil pemilihannya bisa berubah dan memihak partai manapun di antara kedua partai, merupakan tantangan pada musim pemilu.
Hanya beberapa jam sebelum TPS dibuka di Pennsylvania, strategi-strategi kampanye tadi kelihatan dengan sangat jelas.
Di kantor kampanye Trump di pinggiran kota Philadelphia, arus yang tetap para pemilih datang mengambil poster pekarangan kampanye Trump/Pence. Relawan menelepon para pemilih dan memeriksa semua surat pengantar pengamat TPS – surat yang diperlukan oleh banyak pendukung Trump yang akan ditempatkan di TPS-TPS pada Hari Pemilu. Mereka akan mencari tanda-tanda penipuan pemilih yang telah diperingatkan kemungkinannya oleh capres partai Republik Donald Trump sejak kampanye bulan Augustus.
Di daerah pinggiran Philadelphia, di mana hanya selisih 500 suara memisahkan Barack Obama dari Mitt Romney dalam pemilihan presiden sebelumnya tahun 2012, kecurangan pemilih tidak begitu menjadi keprihatinan.
Ann Pilgreen, aktivis pendukung Trump, mengatakan banyak sopir truk dan anggota serikat buruh yang prihatin mengenai keadaan negara, singgah untuk memperoleh poster kampanye yang ditancapkan di pekarangan. [gp/lt]Fogelsville