Jamur ternyata memiliki kandungan nutrisi yang dahsyat, menurut dua penelitian baru yang hasilnya diumumkan Senin (22/4). Tanaman itu dapat membantu orang yang sedang berdiet mengurangi asupan daging merah dan tetap merasa kenyang, serta dapat menyediakan Vitamin D sebanyak yang dikandung suplemen gizi.
Para peneliti di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health memberi sekelompok orang dewasa yang memiliki obesitas sekitas seperempat liter jamur kancing putih setiap hari untuk menggantikan daging. Kelompok kedua mendapat skema diet pengurangan berat badan yang standar.
Pada akhir uji coba setahun, kelompok yang memakan jamur kehilangan lebih banyak berat badan dan menjaga pengurangan berat badannya lebih baik dibandingkan kelompok kedua. Penemuan ini menunjukkan manfaat penggantian makanan berdensitas energi tinggi, seperti daging sapi rendah lemak, dengan makanan dengan densitas energi rendah, seperti jamur, untuk mengurangi asupan energi dan lemak.
Dalam studi yang terpisah di fakultas kedokteran Boston University, para peneliti secara acak memberi suplemen, baik vitamin D2, vitamin D3 atau tepung jamur yang mengandung vitamin D2, pada tiga kelompok kecil orang dewasa yang sehat selama 12 minggu pada musim dingin. Vitamin tersebut, yang sangat penting bagi kesehatan tulang, kekuatan otot dan fungsi sistem kekebalan tubuh, diproduksi secara alami di kulit kita ketika terpapar sinar matahari.
Pada akhir uji coba, tidak ada perbedaan dalam tingkat vitamin D di antara tiga kelompok tersebut. Para peneliti mengatakan hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa jamur merupakan sumber makanan alami untuk unsur yang penting ini.
Kedua studi tersebut mendapat pendanaan dari The Mushroom Council, sekelompok produsen dan importir jamur di AS. (VOA)
Para peneliti di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health memberi sekelompok orang dewasa yang memiliki obesitas sekitas seperempat liter jamur kancing putih setiap hari untuk menggantikan daging. Kelompok kedua mendapat skema diet pengurangan berat badan yang standar.
Pada akhir uji coba setahun, kelompok yang memakan jamur kehilangan lebih banyak berat badan dan menjaga pengurangan berat badannya lebih baik dibandingkan kelompok kedua. Penemuan ini menunjukkan manfaat penggantian makanan berdensitas energi tinggi, seperti daging sapi rendah lemak, dengan makanan dengan densitas energi rendah, seperti jamur, untuk mengurangi asupan energi dan lemak.
Dalam studi yang terpisah di fakultas kedokteran Boston University, para peneliti secara acak memberi suplemen, baik vitamin D2, vitamin D3 atau tepung jamur yang mengandung vitamin D2, pada tiga kelompok kecil orang dewasa yang sehat selama 12 minggu pada musim dingin. Vitamin tersebut, yang sangat penting bagi kesehatan tulang, kekuatan otot dan fungsi sistem kekebalan tubuh, diproduksi secara alami di kulit kita ketika terpapar sinar matahari.
Pada akhir uji coba, tidak ada perbedaan dalam tingkat vitamin D di antara tiga kelompok tersebut. Para peneliti mengatakan hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa jamur merupakan sumber makanan alami untuk unsur yang penting ini.
Kedua studi tersebut mendapat pendanaan dari The Mushroom Council, sekelompok produsen dan importir jamur di AS. (VOA)