Tautan-tautan Akses

Subsidi Pemerintah Berkurang, Warga Kurang Mampu Kuba Dibantu Dapur Umum


Warga antre untuk membeli bahan-bahan pangan di Havana, di tengah pandemi COVID-19 di Kuba (foto: dok).
Warga antre untuk membeli bahan-bahan pangan di Havana, di tengah pandemi COVID-19 di Kuba (foto: dok).

Masa-masa sulit di Kuba kini ditangani dengan jaringan bantuan sosial yang termasuk dapur umum pemerintah yang bertujuan untuk memberi pengan kepada warga Kuba yang tidak mampu.

Sementara perekonomian negara tersebut sedang menjalani penataan ulang dan banyak produk yang sebelumnya disubsidi negara dengan menggunakan sistim pembayaran khusus kini menghilang, mereka yang paling memerlukan bantuan kini bergantung kepada sebuah “program bantuan keluarga” dari pemerintah.

Pemerintah Kuba mengatakan bahwa program tersebut menyediakan pangan untuk sekitar 70 ribu orang. Sonia Matrana adalah Wakil Direktur Kementrian Perdagangan Dalam Negeri Kuba.

Sonia mengatakan bahwa dalam sistem yang mengutamakan keluarga tersebut, pihak pemerintah melayani semua, termasuk warga yang rentan, mereka yang kekurangan kasih sayang, yang bermasalah keadaan ekonominya.

Di dalam ruang makan dapur umum Villanueva, di kota Santiago de Las Vegas, ada 130 orang yang diberi makan tujuh hari seminggu. Mereka diberi beberapa pilihan yang termasuk nasi putih, nasi dengan kacang-kacangan, ayam, sup, hidangan penutup, kroket dan jus, masing-masing seharga 9 pesos Kuba atau sekitar Rp.4.000.

Seorang tentara menjaga keamanan saat warga antre untuk membeli bahan-bahan pangan di Havana, Kuba (foto: dok).
Seorang tentara menjaga keamanan saat warga antre untuk membeli bahan-bahan pangan di Havana, Kuba (foto: dok).

Mereka yang bergantung kepada pelayanan tersebut biasanya datang dan makan di meja-meja dalam bangunan tersebut sambil menonton televisi. Namun dengan adanya pandemi virus corona, sebagian besar yang datang terpaksa mengambil makanan mereka dalam wadah plastik lalu membawanya pulang.

Salah satu penerima bantuan sosial pemerintah Kuba tersebut adalah Milagro Jorge. Kepada kantor berita Associated Press, dia mengaku sangat bergantung dengan bantuan sosial tersebut.

Milagro mengatakan bahwa apabila fasilitas kupon makanan ditiadakan, ia terpaksa harus terus mengambil makanan di dapur umum tersebut karena ia tidak akan mampu membayar 100 Pesos Kuba atau sekitar Rp. 57 ribu untuk satu pon beras yang dulunya seharga Rp. 4.000. Walaupun upahnya telah bertambah, ia tetap tidak mempu membayarnya.

Pulau di negeri Kuba tersebut kini sedang mengalami krisis ekonomi parah yang semakin diperburuk oleh adanya sanksi ekonomi dari Amerika dan pandemi yang berkepanjangan. Sejak bulan Januari, saat dimulainya penataan ulang perekonomian dan upah pegawai, harga melonjak tinggi dan persediaan barang menjadi terbatas.

Subsidi Pemerintah Berkurang, Warga Kurang Mampu Kuba Dibantu Dapur Umum
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:15 0:00


Maria Camelo, seorang pekerja sosial yang bekerja di dapur umum tersebut mengingatkan bahwa Kuba adalah negara terbelakang, dan kehidupan semakin sulit akibat pandemi.

Maria mengatakan bahwa seluruh dunia akan mengalami resesi akibat pandemi Covid-19. Suatu resesi yang akan mempengaruhi seluruh kemanusiaan, bukan hanya di sebuah negara kecil ini, jadi dapur-dapur umum ini akan sangat berguna bagi mereka yang membutuhkannya.

Walau ada kenaikan dana pensiun dan upah, banyak keluarga di Kuba yang berkurang daya belinya. Demikian Laporan VOA Indonesia. [aa/vm]

Recommended

XS
SM
MD
LG