Sudan Selatan mengonfirmasi kasus COVID-19 pertamanya Minggu (5/4), yaitu seorang perempuan 29-tahun yang memasuki negara itu pada 28 Februari dari Belanda via Addis Ababa.
Misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS) mengatakan staf perempuan tersebut adalah seorang staf PBB yang telah berada di negara itu selama hampir lima minggu.
Pemerintah dan para pejabat PBB memberitahu wartawan pada Minggu (5/4) mereka sedang melacak orang-orang yang melakukan kontak dengannya.
“Kami harus memeriksa riwayat perjalanan orang itu, dan siapa saja orang-orang yang pernah melakukan kontak dengannya," kata Kepala UNMISS Chief David Shearer.
Shearer mengatakan hampir dua minggu lalu, UNMISS mengarantina 150 orang yang tiba di Sudan Selatan dengan beberapa penerbangan terakhir yang tiba di Juba sebelum bandara internasional Juba ditutup.
Mayoritas dari mereka yang dikarantina tidak menunjukkan gejala, tapi puluhan orang masih diisolasi sebagai upaya pencegahan. [vm/pp]
