Setelah melakukan perjalanan panjang yang dipenuhi dengan ketidakpastian dan kesulitan, para migran yang terdampar di Bosnia menghadapi masalah lain: musim dingin yang parah di Balkan.
Berkumpul di depan api unggun, Rabu (3/12) pada saat salju mulai turun, para migran di bagian barat Bosnia berupaya untuk tetap kering dan hangat.
Dibuat dari potongan nilon dan ditopang oleh dahan-dahan kayu, permukiman tenda di luar kota Velika Kladusa menjadi tempat perlindungan yang buruk.
Hampir roboh karena diguyur salju yang berat, beberapa tenda menjadi basah dan dingin, dengan api kecil yang memberikan sedikit rasa hangat.
“Suhu sangat dingin saat ini, tadi malam kami memiliki masalah besar,” kata Shahin dari Bangladesh.
“Kami sangat menderita, kami tidak memiliki tempat untuk tidur,” tambahnya.
Para migran seringkali melakukan perjalanan selama berbulan-bulan, jika tidak bertahun-tahun, dari Timur Tengah, Afrika, Asia, mencoba mencapai bagian barat Eropa.
Belakangan ini, ribuan migran terjebak di Bosnia, kebanyakan di bagian barat negara itu yang berbatasan dengan negara anggota Uni Eropa, Kroasia.
Para migran yang berupaya menjangkau Kroasia, menempuh jalur illegal melewati jalan.
Sebagai negara yang dilanda perang pada tahun 1990-an, Bosnia yang miskin telah kewalahan menghadapi gelombang masuknya para migran.
Fasilitas bagi para migran sudah penuh dan politisi yang berseteru di negara itu gagal mencapai kesepakatan untuk melakukan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi krisis itu. [lj/lt]