Kementerian Luar Negeri Suriah hari Sabtu (27/12) mengatakan siap turut serta dalam “pertemuan awal dan konsultatif” guna mencari solusi terhadap konflik tersebut.
Namun masih ada banyak hambatan. Militan ISIS yang menguasai sepertiga wilayah Suriah belum terlibat dalam proses apapun untuk mengakhiri konflik. Banyak kelompok oposisi lainnya tidak memiliki respons yang terpadu mengenai pertemuan dengan pemerintah itu.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pertemuan itu diperkirakan berlangsung akhir Januari dan bersifat “informal.”
Berbagai upaya tahun ini untuk mencari solusi diplomatik, termasuk dua babak perundingan yang ditengahi PBB, tidak mencapai kemajuan berarti.
Konflik di Suriah berawal dari demonstrasi damai menentang kekuasaan Presiden Bashar al-Assad bulan Maret 2011, tetapi dengan cepat berubah menjadi perang saudara yang telah menewaskan sekitar 200.000 orang.
Bulan ini PBB mengatakan 12,2 juta orang Suriah kini mengungsi baik di dalam maupun luar negeri dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.