Nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto masih menjadi yang terdepan dalam setiap survei yang diadakan mengenai pemilihan presiden 2024.
Yang terbaru, survei dari Lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan ketiga nama tersebut berada di atas angin, mengungguli nama-nama tokoh lainnya yang diprediksi masuk dalam bursa pemilu 2024.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan 21,9 persen responden memilih Prabowo Subianto, yang menjabat posisi menteri pertahanan saat ini, jika pemilihan presiden diadakan sekarang. Ganjar dan Anies menyusul di posisi kedua dan ketiga dengan masing-masing mengumpulkan 19,8 persen 16,4 persen suara.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan hasil survei tersebut menunjukkan tidak ada kandidat presiden yang dominan karena selisih dukungan yang tipis.
"Tiga nama ini (Anies, Ganjar, Prabowo.red) yang paling atas, kemudian ada Agus Harimurti Yudhoyono (5,4 persen) dan Ridwan Kamil (5,3 persen) yang selisihnya tipis," jelas Burhanuddin dalam konferensi pers daring, pada Minggu (3/4).
Survei tersebut dilakukan pada 11-21 Februari 2022 dan melibatkan 1.200 responden dengan tingkat kesalahan kurang lebih 2,9 persen.
Kendati demikian, menurut Burhan, tren responden yang memilih Prabowo mengalami penurunan, berbeda dengan Ganjar dan Anies yang mengalami kenaikan. Sebagai contoh responden yang memilih Prabowo dalam survei November 2021 mencapai 27,5 persen dan turun menjadi 22,4 persen pada Desember 2021.
Hasil survei juga memotret masalah paling mendesak yang harus diselesaikan pemimpin nasional dalam lima tahun ke depan. Sejumlah masalah tersebut antara lain adalah mengurangi pengangguran, mengendalikan harga kebutuhan pokok, penanganan wabah, dan pemberantasan korupsi.
Permintaan terhadap pengurangan pengangguran menjadi yang tertinggi di mana sebanyak 34,9 persen responden berharap calon pemimpin terpilih dapat menanggulangi masalah tersebut.
"Jadi para calon presiden itu harus menciptakan leverage bahwa mereka mampu menyelesaikan empat isu tersebut," tambah Burhan.
Di sisi pemberantasan korupsi, beberapa kasus seperti ASABRI, Jiwasraya dan Pengadaan Satelit di Kementerian Pertahanan, kini masih ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Kasus korupsi asuransi Jiwasraya paling banyak mendapat atensi warga, kendati tingkat keyakinan kasus akan dituntaskan Kejagung tampak kurang meyakinkan.
Menanggapi hasil survei tersebut, pengamat politik Hendri Satrio menilai Anies, Ganjar dan Prabowo memiliki modal politik sehingga sering muncul dalam daftar teratas kandidat presiden 2024 dari setiap survei yang diadakan baru-baru ini.
Prabowo, menurut Hendri, memiliki tabungan elektabilitas dari keikutsertaannya dalam pemilu sebelumnya, sedangkan Ganjar dan Anies diuntungkan dari posisi mereka sebagai gubernur di provinsi yang besar. Kendati demikian, ia memprediksi masih banyak tokoh-tokoh lain yang berpeluang naik menjelang pemilu 2024. Misalnya nama-nama ketua umum partai dan beberapa gubernur di daerah.
"Anies memang banyak diperbincangkan karena ada beberapa momen, (seperti pembangunan) Jakarta International Stadium dan (pelaksanaan) Formula E. Sementara Ganjar memiliki pengalaman dari sisi kepemimpinan yang tidak enak seperti Wadas," jelas Hendri kepada VOA, pada Senin (4/4).
Hendri menambahkan masyarakat juga menginginkan pemimpin yang cerdas sehingga bisa menyelesaikan empat persoalan mendesak yang muncul dalam survei yang dirilis oleh Indikator Politik. Menurutnya, masyarakat dapat melihat nama-nama calon pemimpin tersebut melalui kinerja mereka sekarang. Sebab, sebagian besar nama tersebut merupakan pejabat publik yang dapat dilihat kebijakan dan hasil kinerjanya secara kasat mata.
"Pertanyaan besarnya, seperti apa Indonesia setelah Jokowi. Siapa yang mampu menyelesaikan persoalan itu. Caranya lihat saja, kalau Anda pilih Anies lihat Jakarta seperti apa, kalau pilih Ganjar lihat Jawa Tengah seperti apa." [sm/rs]