Swedia akan menyumbang hingga tiga kapal perang untuk upaya NATO meningkatkan kehadiran aliansi itu di Laut Baltik sementara berupaya untuk mencegah sabotase infrastruktur bawah air, kata pemerintah negara itu, Minggu (12/1).
Militer Swedia juga akan menyumbang pesawat pengintai ASC 890, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan. Penjaga pantai negara itu juga akan menyumbang empat kapal untuk membantu memantau Baltik, dengan tujuh kapal lainnya bersiaga.
Swedia menjadi anggota ke-32 aliansi militer Barat itu pada Maret lalu. Negara ini mengikuti jejak tetangganya, Finlandia, menjadi anggota NATO setelah Rusia melancarkan invasi skala penuhnya terhadap Ukraina. Pemerintah mengatakan ini akan menjadi kali pertama bagi Swedia sebagai sekutu NATO menyumbangkan kekuatan bersenjatanya untuk upaya pertahanan dan pencegahan aliansi tersebut.
Keputusan itu muncul sementara serangkaian insiden di Baltik telah meningkatkan kekhawatiran mengenai kemungkinan aktivitas Rusia di kawasan tersebut.
Kabel-kabel dan pipa bawah laut yang melintasi laut telah menghubungkan negara-negara Nordik, Baltik dan Eropa tengah, memajukan perdagangan, keamanan energi dan dalam beberapa hal, mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi Rusia.
Sepuluh jaringan kabel di Laut Baltik telah rusak sejak 2023, berdampak pada Estonia, Finlandia, Swedia, Jerman dan Lithuania. Sedikitnya dua insiden yang melibatkan kapal-kapal belakangan dituduh telah menyeret jangkar mereka.
PM Ulf Kristersson mengatakan pada sebuah konferensi keamanan tahunan pada hari Minggu bahwa Swedia sedang tidak dalam keadaan berperang, tetapi juga tidak dalam keadaan damai, lapor kantor berita Swedia TT. [uh/jm]
Forum