Istana Buckingham hari Rabu (9/3) menyampaikan keluhan kepada badan pemerhati media di Inggris tentang sebuah artikel di tabloid The Sun yang mengklaim bahwa Ratu Elizabeth II ingin Inggris keluar dari Uni Eropa.
Dalam artikel berjudul “Queen Backs Brexit” atau “Ratu Dukung Keluarnya Inggris dari Uni Eropa” itu, the Sun mengutip sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa kerajaan itu pada tahun 2011 mengatakan kepada wakil perdana menteri kala itu – Nick Clegg – bahwa Uni Eropa bergerak ke arah yang salah. Artikel itu menyatakan Ratu Elizabeth II “tidak punya keraguan tentang perasaannya yang mendalam atas Eropa”.
Istana Buckhingham mengatakan telah menulis keberatan kepada the Independent Press Standards Organization tentang artikel yang melanggar “Editor’s Code of Practice” terhadap informasi yang tidak akurat, menyesatkan atau informasi dan gambar yang menyimpang, termasuk berita utama yang tidak didukung dengan teks.”
Ratu dilarang berpihak dalam debat politik dan jarang menyampaikan pandangan pribadinya.
Karena pernyataan yang paling lemah lembut sekalipun bisa menimbulkan gejolak. Seperti ketika Ratu mengatakan kepada orang-orang yang memberi ucapan selamat atas referendum kemerdekaan Skotlandia tahun 2014 – sebelum hari pemungutan suara – bahwa “orang seharusnya memikirkan masa depan dengan sangat hati-hati”, beberapa pihak menerjemahkan hal itu sebagai seruan pada warga Skotlandia untuk tetap menjadi bagian Inggris.
Politisi-politisi Inggris larut dalam perdebatan sengit tentang nasib Inggris dalam blok Uni Eropa menjelang referendum tanggal 23 Juni, apakah akan tetap menjadi bagian dari blok 28 negara Eropa atau tidak.
Istana Buckingham sebelumnya menolak mengomentari “klaim tidak benar yang berasal dari sumber-sumber yang anonym”, dan berkeras bahwa “secara politik Ratu akan tetap netral, sebagaimana yang telah dilakukannya selama 63 tahun”.
Dalam pernyataannya, Istana Buckingham mengatakan “referendum ini keputusan warga Inggris”.
Sementara itu Nick Clegg menyebut laporan itu “tidak masuk akal’’. “Saya tidak ingat bahwa hal ini pernah terjadi dan ini bukan sesatu yang bisa saya lupakan”, tulis Clegg melalui Twitter.
Tabloid the Sun telah mempertahankan sikap dalam artikelnya, yang didasarkan pada “dua sumber dan disajikan dengan tulisan jelas dan mudah diakses”.
Suratkabar itu mengatakan “the Sun akan menjawab keberatan ini dengan keras”. [em/ii]