Pemerintah Taiwan yang akan segera dilantik telah menerima undangan untuk menghadiri sidang tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun ini, meskipun ada ketentuan baru bahwa pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu hadir sebagai bagian dari lawan politiknya, China.
Pemerintah Tsai Ing-wen, yang didukung partai yang tidak percaya pada Beijing, menerima undangan WHO pekan ini untuk menghadiri Majelis Kesehatan Dunia pada 23-28 Mei di Jenewa. Undangan itu datang dengan disertai syarat bahwa Taiwan hadir sebagai bagian dari China, anggota regular badan internasional itu. Tsai menolak gagasan satu-China dan menginginkan otonomi lebih besar untuk Taiwan.
China mengklaim kedaulatan atas Taiwan dan menegaskan kedua pihak suatu saat akan bersatu, jika perlu dengan kekuatan militer. China kerap memanfaatkan pengaruh globalnya untuk mencegah badan-badan internasional, seringkali badan-badan PBB, mengakui Taiwan sebagai negara. Kedua pihak diperintah secara terpisah sejak berakhirnya perang saudara China pada tahun 1940-an.
Pemerintah Tsai, yang akan mulai berkuasa pada 20 Mei, menerima undangan tersebut karena ingin tetap menjadi pemain internasional dan mendapat data mutakhir mengenai masalah-masalah kesehatan global, kata seorang juru bicara.
Sidang badan beranggotakan 194 negara ini dijadwalkan mencakup strategi-strategi untuk mengendalikan AIDS, hepatitis karena virus dan infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks. Tetapi pemerintah Tsai masih menolak gagasan satu-China.
"Kesehatan rakyat Taiwan dan hak-hak penuh untuk berpartisipasi di komunitas internasional sama sekali tidak dapat dibatasi oleh kerangka politik apapun. Karena itu kami berpendapat tidak ada kaitan antara landasan satu-China dalam undangan Dirjen WHO dan keikutsertaan Taiwan dalam Majelis Kesehatan Dunia,” kata jurubicara Tung Chen-yuan. [uh/ab]