The New York Times melaporkan Presiden Hamid Karzai telah terlibat dalam pembicaraan rahasia dengan Taliban tanpa melibatkan Amerika.
Dalam sebuah wawancara dengan VOA, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid membantah telah bertemu dengan pemerintah, dan mengatakan pernyataan itu tidak berdasar dan dibuat oleh pemerintah Afghanistan.
Juru bicara itu mengatakan, mengadakan pembicaraan dengan pemerintahan Karzai hanya membuang-buang waktu mengingat pemerintah itu tidak memiliki otoritas karena masih di bawah pendudukan asing.
Ismail Qasimyara, jurubicara Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan mengatakan kepada VOA ia tidak bisa mengukuhkan atau menyangkal perundingan itu. Ia menambahkan bahwa Dewan Tinggi Perdamaian adalah pimpinan politik proses perdamaian dan rekonsiliasi nasional dan menurutnya tidak akan ada pejabat pemerintah yang akan berupaya menggagalkannya.
The New York Times mengutip pejabat yang tidak disebut namanya mengatakan perundingan dimulai bulan November dan “tidak menghasilkan perjanjian yang berarti” atau kemajuan selain pembicaraan pendahuluan.
Dalam sebuah wawancara dengan VOA, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid membantah telah bertemu dengan pemerintah, dan mengatakan pernyataan itu tidak berdasar dan dibuat oleh pemerintah Afghanistan.
Juru bicara itu mengatakan, mengadakan pembicaraan dengan pemerintahan Karzai hanya membuang-buang waktu mengingat pemerintah itu tidak memiliki otoritas karena masih di bawah pendudukan asing.
Ismail Qasimyara, jurubicara Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan mengatakan kepada VOA ia tidak bisa mengukuhkan atau menyangkal perundingan itu. Ia menambahkan bahwa Dewan Tinggi Perdamaian adalah pimpinan politik proses perdamaian dan rekonsiliasi nasional dan menurutnya tidak akan ada pejabat pemerintah yang akan berupaya menggagalkannya.
The New York Times mengutip pejabat yang tidak disebut namanya mengatakan perundingan dimulai bulan November dan “tidak menghasilkan perjanjian yang berarti” atau kemajuan selain pembicaraan pendahuluan.