Hibatullah Akhundzada, pemimpin Taliban di Afghanistan, telah memberitahu para pejabat negara itu untuk mengganti keluarga mereka yang direkrut untuk berbagai posisi di pemerintahan dan agar menghindari mempekerjakan kerabat pada masa mendatang.
Sejumlah tuduhan telah muncul bahwa beberapa pejabat Taliban menempatkan putra mereka di posisi-posisi pemerintahan padahal mereka tidak memenuhi syarat untuk itu.
Afghanistan menghadapi krisis ekonomi dan kemanusiaan yang kian dalam sejak Taliban kembali ke kekuasaan, setelah berperang selama dua dekade.
Selain praktik nepotisme Taliban, kelompok itu juga melarang banyak perempuan untuk bekerja dan telah menolak mengizinkan kaum perempuan remaja dan dewasa untuk melanjutkan pendidikan mereka di sekolah-sekolah menengah dan universitas. [uh/ab]
Forum