Tautan-tautan Akses

Taliban Tegaskan Kemenangan Baru atas Cabang ISIS di Afghanistan


FILE - Seorang pejuang Taliban memeriksa rumah milik kelompok ISIS yang hancur akibat konflik yang sedang berlangsung antara keduanya di Kabul, Afghanistan, Selasa, 14 Februari 2023. (Ebrahim Noroozi/AP)
FILE - Seorang pejuang Taliban memeriksa rumah milik kelompok ISIS yang hancur akibat konflik yang sedang berlangsung antara keduanya di Kabul, Afghanistan, Selasa, 14 Februari 2023. (Ebrahim Noroozi/AP)

Taliban, Senin (30/9) mengatakan bahwa pasukan keamanannya telah membunuh dan menangkap beberapa “anggota kunci” dari afiliasi regional ISIS yang merencanakan serangan teroris baru-baru ini di Afghanistan, dan menuduh para tersangka telah menyeberang dari Pakistan.

Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mencantumkan klaim dan apa yang disebutnya sebagai keberhasilan melawan ISIS-Khorasan, atau ISIS-K, yang secara lokal dikenal sebagai Daesh, dalam sebuah pernyataan resmi tanpa memberikan bukti pendukung.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah tiga negara tetangga terdekat negara itu dan Rusia pada hari Jumat lalu bersama-sama mendesak pemerintah de facto Kabul untuk mengambil “tindakan yang jelas dan dapat diverifikasi” terhadap kelompok-kelompok teroris transnasional, termasuk ISIS-K, di tanah Afghanistan.

Serangan tersebut termasuk bom bunuh diri di ibu kota Afghanistan awal bulan ini dan serangan senjata pada bulan Mei di pusat kota Bamiyan, tambah pernyataan itu. Kedua serangan tersebut menewaskan sekurangnya sepuluh orang, termasuk tiga turis Spanyol. ISIS-K mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Juru bicara Taliban mengatakan bahwa para pemberontak ISIS-K telah mendirikan “pangkalan operasional dan kamp pelatihan baru” di provinsi-provinsi perbatasan Pakistan, Baluchistan dan Khyber-Pakhtunkhwa, setelah melarikan diri dari operasi keamanan kontraterorisme Afghanistan.

“Dari pangkalan-pangkalan baru ini, mereka terus mengatur serangan-serangan, baik di Afghanistan maupun di negara-negara lain,” kata juru bicara Taliban, seraya menambahkan bahwa “beberapa orang yang ditangkap baru-baru ini kembali ke Afghanistan dari kamp pelatihan Daesh Khorasan” di Balochistan.

Islamabad belum menanggapi tuduhan Taliban, yang disampaikan dua hari setelah negara tetangga Pakistan, China, dan Iran, bersama dengan Rusia, dalam sebuah pertemuan di New York pada hari Jumat lalu, mendesak Taliban untuk membasmi basis-basis ISIS-K dan kelompok-kelompok teroris lintas negara lainnya di Afghanistan.

Pertemuan tingkat menteri tersebut memperingatkan bahwa entitas-entitas teroris yang berbasis di Afghanistan ini “terus menjadi ancaman serius bagi keamanan regional dan global.” Menurut sebuah pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan, para peserta mengakui upaya Taliban dalam memerangi ISIS-K.”

Mereka meminta pihak berwenang de facto untuk mengambil tindakan yang nyata dan dapat diverifikasi dalam memenuhi kewajiban dan komitmen internasional yang dibuat oleh Afghanistan untuk memerangi terorisme, membongkar, dan menghabisi semua kelompok teroris secara adil dan non-diskriminatif dan mencegah penggunaan wilayah Afghanistan untuk melawan negara tetangganya, kawasan itu, dan sekitarnya,” tegas pernyataan itu.

Laporan ini mengidentifikasi kelompok-kelompok yang dimaksud sebagai ISIS-K, al-Qaida, Gerakan Islam Turkistan Timur, ETIM, yang menentang China, Jaish ul-Adl yang anti-Iran, dan Tehrik-i-Taliban Pakistan, TTP, serta Tentara Pembebasan Baloch, BLA, yang melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil Pakistan.

PBB, dalam penilaian keamanan baru-baru ini, juga menggambarkan TTP sebagai “kelompok teroris terbesar” di Afghanistan, dengan beberapa ribu anggota, dan mengatakan bahwa aktivitas ISIS di negara itu juga berubah menjadi ancaman regional yang signifikan.

Laporan tersebut mencatat bahwa kelompok ini telah mengintensifkan serangan lintas batas di Pakistan sejak Taliban meraih kembali kekuasaannya tiga tahun yang lalu dan difasilitasi oleh penguasa de facto Afghanistan.

Sebuah laporan baru yang diterbitkan pada hari Senin mendokumentasikan hampir 1.000 kematian warga sipil dan pasukan keamanan di Pakistan selama sembilan bulan pertama tahun 2024.

Pusat Penelitian dan Studi Keamanan independen yang berbasis di Islamabad menyatakan bahwa sebagian besar korban tewas diakibatkan oleh serangan yang dilakukan oleh gerilyawan pimpinan TTP dan BLA.

Pihak berwenang Pakistan secara konsisten mendesak Kabul untuk mengekstradisi para pemimpin dan militan TTP ke Islamabad untuk diadili karena telah menghasut kekerasan mematikan di negara itu.

Taliban telah menolak tuduhan Pakistan dan PBB, dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengizinkan kelompok asing mana pun, termasuk TTP, untuk mengancam negara lain dari Afghanistan. Amerika Serikat telah menetapkan TTP dan BLA sebagai organisasi teroris global. [my/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG