Taliban telah mengesampingkan rekonsiliasi politik dengan pemerintah Afghanistan dan mendesak para pemilih yang telah lelah dengan perang untuk memboikot pemilihan parlemen yang akan datang di negara itu.
Taliban juga menuduh bahwa pemilu “palsu” sedang dipentaskan atas perintah pasukan “pendudukan asing” pimpinan Amerika.
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas seruan Presiden Ashraf Ghani pada hari Sabtu di mana ia sekali lagi mengajak Taliban memanfaatkan tawarannya untuk perundingan perdamaian dan bergabung dalam pemilihan 20 Oktober di Afghanistan sebagai “partai politik.”
Ghani menyampaikan tawaran untuk pembicaraan perdamaian tanpa syarat pada bulan Februari, langkah yang secara luas disambut oleh mitra-mitra Afghanistan baik domestik maupun internasional, dan dia menegaskan kembali pada hari Sabtu sementara Taliban belum secara resmi menanggapi tawaran itu. [lt]