GIANYAR, BALI —
Dengan harapan mengolah sampah menjadi sesuatu yang berguna, Bali Safari & Marine Park atau Taman Safari dan Laut Bali di Gianyar telah mengembangkan pengolahan kotoran hewan menjadi kertas.
Kotoran hewan yang selama ini telah berhasil diolah menjadi kertas adalah kotoran gajah, jerapah, badak, zebra dan unta.
Koordinator Pendidikan dan Konservasi Taman Safari Bali, Kartika Cika, dalam keteranganya di Gianyar, Bali, akhir pekan lalu mengungkapkan pengolahan kotoran satwa menjadi kertas dilakukan sebagai salah satu usaha untuk melestarikan lingkungan, apalagi karena tempat tersebut menghasilkan cukup banyak kotoran satwa.
“Di sini ada 30 gajah Sumatera dan seekor gajah tiap hari memakan 200 kilogram rumput dan menghasilkan sekitar 50 kilogram kotoran. Kita pikir, kenapa itu tidak dimanfaatkan. India dan Thailand sudah lebih dulu merintisnya,” ujar Kartika.
Menurut Kartika, dalam sebulan Taman Safari Bali mampu memproduksi sekitar 1.500-2.000 lembar kertas ukuran A4 dari kotoran satwa.
Pembantu Rektor III Universitas Udayana I Gede Putu Wirawan berharap teknologi pengolahan kotoran satwa menjadi kertas ditularkan ke masyarakat, agar masyarakat mampu mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna.
“Kalau bisa teknologi ini ditularkan ke tempat-tempat lain, sehingga sampah kota yang organik, barangkali bisa dijadikan kertas kan bagus. Selama ini kotoran kan hanya dibuat pupuk, pupuk kandang,” ujar Wirawan.
Direktur Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali Catur Yudha Hariani mengatakan pengolahan kotoran satwa menjadi kertas tidak saja mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga berdampak pada pengurangan penebangan pohon
“Paling tidak 60 persen kertas yang selama ini dipakai sudah digantikan dengan hasil produksinya sendiri. Otomatis kita bisa sampaikan bahwa Bali Safari juga mengurangi penebangan pohon, ini bagus dalam mendukung program mitigasi perubahan iklim,” ujar Catur.
Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan kertas untuk administrasi, produksi kertas berbahan kotoran satwa di Taman Safari Bali juga digunakan untuk pembuatan pernak-pernik berbahan kertas seperti kartu ucapan, buku agenda mini dan pembatas buku.
Kotoran hewan yang selama ini telah berhasil diolah menjadi kertas adalah kotoran gajah, jerapah, badak, zebra dan unta.
Koordinator Pendidikan dan Konservasi Taman Safari Bali, Kartika Cika, dalam keteranganya di Gianyar, Bali, akhir pekan lalu mengungkapkan pengolahan kotoran satwa menjadi kertas dilakukan sebagai salah satu usaha untuk melestarikan lingkungan, apalagi karena tempat tersebut menghasilkan cukup banyak kotoran satwa.
“Di sini ada 30 gajah Sumatera dan seekor gajah tiap hari memakan 200 kilogram rumput dan menghasilkan sekitar 50 kilogram kotoran. Kita pikir, kenapa itu tidak dimanfaatkan. India dan Thailand sudah lebih dulu merintisnya,” ujar Kartika.
Menurut Kartika, dalam sebulan Taman Safari Bali mampu memproduksi sekitar 1.500-2.000 lembar kertas ukuran A4 dari kotoran satwa.
Pembantu Rektor III Universitas Udayana I Gede Putu Wirawan berharap teknologi pengolahan kotoran satwa menjadi kertas ditularkan ke masyarakat, agar masyarakat mampu mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna.
“Kalau bisa teknologi ini ditularkan ke tempat-tempat lain, sehingga sampah kota yang organik, barangkali bisa dijadikan kertas kan bagus. Selama ini kotoran kan hanya dibuat pupuk, pupuk kandang,” ujar Wirawan.
Direktur Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali Catur Yudha Hariani mengatakan pengolahan kotoran satwa menjadi kertas tidak saja mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga berdampak pada pengurangan penebangan pohon
“Paling tidak 60 persen kertas yang selama ini dipakai sudah digantikan dengan hasil produksinya sendiri. Otomatis kita bisa sampaikan bahwa Bali Safari juga mengurangi penebangan pohon, ini bagus dalam mendukung program mitigasi perubahan iklim,” ujar Catur.
Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan kertas untuk administrasi, produksi kertas berbahan kotoran satwa di Taman Safari Bali juga digunakan untuk pembuatan pernak-pernik berbahan kertas seperti kartu ucapan, buku agenda mini dan pembatas buku.