Boston Common yang terletak di pusat salah satu kota terkenal di Amerika merupakan taman umum pertama di negara tersebut. Boston Common didirikan pada tahun 1634 dan beberapa abad kemudian, tetap penting bagi kehidupan warga.
Liz Vizza, ketua Friends of the Public Garden, kelompok yang peduli dan menyokong Boston Common, mengatakan, "Taman tertua di Amerika ini adalah tempat di mana, kita datang untuk menggelar perayaan, kita datang untuk melakukan protes, kita datang untuk menyendiri, kita datang untuk menikmati festival dan berbagai acara. Pertunjukan Shakespeare gratis digelar di sini setiap musim panas."
Para penduduk baru Amerika ikut menyumbang, lewat pajak rumah tangga, untuk membeli properti seluas 20,23 hektare untuk digunakan oleh publik.
"Taman ini tidak memiliki halaman belakang. Ini merupakan halaman depan, halaman belakang dan tempat bersama. Tempat ini adalah milik bersama," jelasnya.
Berbagai peristiwa dan kegiatan dilakukan di tempat ini sejak dulu. Di taman tersebut, sapi-sapi merumput, tentara melakukan latihan. Di tempat itu, tentara Inggris dahulu berkemah dan juga penjahat dihukum gantung. Presiden George Washington dan John Adams sempat menghabiskan waktu mereka di taman tersebut.
Sapi-sapi dilarang berada di taman tersebut sejak tahun 1830. Hanya hewan peliharaan anjing yang dapat dijumpai di sana sekarang.
Jim Brinning, seorang warga Boston, mengatakan, ia telah menyaksikan banyak aksi protes di taman tersebut selama satu dekade. "Saya kira, taman ini merupakan identitas kota Boston. Dalam berbagai hal ini melambangkan peluang di negara ini. Kita dapat tidak sepakat, namun kita menggunakan tempat umum," jelasnya.
Di musim panas, anak-anak bermain di dalam kolam air dan di musim dingin, ada arena seluncur es. Taman Boston Common adalah tempat orang lalu lalang. Sebanyak 40 ribu orang melewati taman tersebut setiap hari, atau sekitar tujuh juta orang setiap tahunnya.
Taman ini juga memiliki kisah yang lebih mendalam lagi yaitu pernah menjadi tempat tinggal bagi suku pribumi Massachusetts.
Liz Vizza menjelaskan, "Orang-orang telah menetap di atas tanah ini selama 12 ribu tahun. Apa yang membuat lebih menarik lagi dari kisah itu adalah penduduk pribumi Amerika pernah tinggal di sini."
Vizza dan timnya kini sedang bekerja sama dengan sejumlah anggota suku untuk membangun sebuah penghormatan yang tepat bagi mereka yang pertama kali merawat taman the Common. Mereka berharap dapat menyelesaikannya pada tahun 2026 ketika Amerika merayakan ulang tahunnya yang ke-250. [lj/uh]