Kepala Ethiopian Airlines mengatakan ia tidak menepis apapun penyebab kecelakaan pesawat jet penumpang hari Minggu beberapa saat setelah lepas landas dari Addis Ababa, yang menewaskan ke-157 penumpangnya.
China memerintahkan maskapainya untuk tidak mengoperasikan semua jet Boeing 737-Max 8.
Maskapai itu sedang dalam perjalanan ke Nairobi. Warga dari setidaknya 35 negara menumpang Boeing 737-MAX 8, termasuk 19 pekerja PBB dan seorang warga Indonesia.
Dalam pernyataan Minggu malam, wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan, "Departemen Luar Negeri Amerika menyampaikan belasungkawa yang paling dalam kepada keluarga dan teman-teman mereka yang tewas dalam kecelakaan tragis Ethiopia Airlines penerbangan ET302. Kami bisa mengukuhkan, setidaknya delapan warga Amerika menjadi korban dalam kecelakaan itu."
Boeing 737-MAX 8 itu adalah jet baru, yang baru dikirim ke maskapai itu November lalu, menurut Planespotters, database penerbangan sipil.
Boeing merilis sebaris pernyataan hari Minggu, mengatakan, "Boeing mengetahui laporan kecelakaan pesawat dan memantau situasi dengan cermat."
Boeing 737-MAX 8 adalah jet model yang sama dengan pesawat Lion Air yang jatuh di Laut Jawa Oktober lalu, beberapa saat setelah lepas landas dari Jakarta, menewaskan ke-189 penumpang dan awaknya. [ka]