Para peneliti telah melakukan sebuah studi yang mengindikasikan bahwa sebuah uji baru kemungkinan dapat membantu para dokter mendiagnosa serangan jantung dalam waktu satu jam.
Para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Basel di Swiss memimpin penelitian itu. Penelitian itu mengembangkan uji itu untuk menentukan tingkat troponin, yakni protein dalam darah yang mengindikasikan serangan jantung.
Dengan menggunakan data dari uji baru untuk troponin itu, para dokter dapat menentukan apakah serangan jantung telah terjadi pada 77 persen pasien dalam waktu satu jam setelah tiba di rumah sakit dengan nyeri dada.
Teknik baru ini jauh lebih cepat daripada uji serangan jantung yang dipakai sekarang.
Para ilmuwan mengatakan penelitian lebih jauh dibutuhkan sebelum uji itu digunakan luas, tetapi pendekatan baru tersebut kelak dapat menghemat waktu dan sumberdaya, dan mempercepat perawatan yang menyelamatkan nyawa di ruang gawat darurat rumah sakit.
Penelitian itu dimuat dalam jurnal “Archives of Internal Medicine.”
Para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Basel di Swiss memimpin penelitian itu. Penelitian itu mengembangkan uji itu untuk menentukan tingkat troponin, yakni protein dalam darah yang mengindikasikan serangan jantung.
Dengan menggunakan data dari uji baru untuk troponin itu, para dokter dapat menentukan apakah serangan jantung telah terjadi pada 77 persen pasien dalam waktu satu jam setelah tiba di rumah sakit dengan nyeri dada.
Teknik baru ini jauh lebih cepat daripada uji serangan jantung yang dipakai sekarang.
Para ilmuwan mengatakan penelitian lebih jauh dibutuhkan sebelum uji itu digunakan luas, tetapi pendekatan baru tersebut kelak dapat menghemat waktu dan sumberdaya, dan mempercepat perawatan yang menyelamatkan nyawa di ruang gawat darurat rumah sakit.
Penelitian itu dimuat dalam jurnal “Archives of Internal Medicine.”