Ilmuwan-ilmuwan Australia mengatakan fasilitas baru yang dibuka hari Jumat di wilayah terpencil pantai barat negara itu akan menjadi salah satu teleskop radio terpenting di dunia.
Tempat terpencil itu dipilih karena sangat sepi, dengan sedikit penduduk dan sedikit signal radio. Kehadiran signal radio yang banyak bisa mengganggu pengiriman data astronomi.
Susunan antena teleskop itu akan memberi para pakar astronomi kemampuan untuk meneliti beberapa pertanyaan mendasar mengenai alam semesta, termasuk jirim gelap, sifat gaya tarik bumi, serta asal usul bintang-bintang dan galaksi-galaksi.
Teleskop sangat canggih itu 100 kali lebih kuat dari rancangan-rancangan sebelumnya.
Dr. John O’Sullivan, ilmuwan pada Organisasi Sains dan Penelitian Industri Persemakmuran Australia, mengatakan ini adalah saat-saat yang menggembirakan.
“Ada banyak teleskop; 30, yang masing-masing bergaris tengah 12 meter; tidak sangat besar, tetapi merupakan perangkat penelitian yang sangat kuat untuk memulai pengamatan mengenai asal usul galaksi-galaksi, dan bisa menyelidiki jauh ke masa awal dimulainya alam semesta. Ketertarikan saya secara pribadi sebagian adalah pada teknologinya dan sebagian lagi pada pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai darimana kita semua berasal, bagaimana alam semesta berfungsi dan sebagainya. Menurut saya, ini adalah awal periode baru yang baik,” paparnya.
Namun, kecanggihan teleskop di Australia Barat akan terkalahkan oleh apa yang bakal muncul. Teleskop itu akan menjadi bagian penelitian astronomi yang lebih besar, proyek Square Kilometer Array, untuk membangun teleskop radio terbesar di dunia yang terentang di beberapa benua.
Komponen-komponen utama teleskop itu akan dibangun di Australia dan Afrika Selatan, dengan fasilitas tambahan di Selandia Baru. Teleskop super canggih itu akan terdiri dari ribuan antenna. Penggabungan signal-signalnya akan menciptakan teleskop yang setara dengan wilayah yang luasnya sekitar satu kilometer persegi. Ini berarti signal-signal yang sangat lemah dari antariksa bisa dideteksi.
Teleskop Square Kilometer Array akan butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk penyelesaiannya. Di antara tugas-tugasnya adalah menyelidiki apakah kehidupan makhluk asing ada di antariksa.
Tempat terpencil itu dipilih karena sangat sepi, dengan sedikit penduduk dan sedikit signal radio. Kehadiran signal radio yang banyak bisa mengganggu pengiriman data astronomi.
Susunan antena teleskop itu akan memberi para pakar astronomi kemampuan untuk meneliti beberapa pertanyaan mendasar mengenai alam semesta, termasuk jirim gelap, sifat gaya tarik bumi, serta asal usul bintang-bintang dan galaksi-galaksi.
Teleskop sangat canggih itu 100 kali lebih kuat dari rancangan-rancangan sebelumnya.
Dr. John O’Sullivan, ilmuwan pada Organisasi Sains dan Penelitian Industri Persemakmuran Australia, mengatakan ini adalah saat-saat yang menggembirakan.
“Ada banyak teleskop; 30, yang masing-masing bergaris tengah 12 meter; tidak sangat besar, tetapi merupakan perangkat penelitian yang sangat kuat untuk memulai pengamatan mengenai asal usul galaksi-galaksi, dan bisa menyelidiki jauh ke masa awal dimulainya alam semesta. Ketertarikan saya secara pribadi sebagian adalah pada teknologinya dan sebagian lagi pada pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai darimana kita semua berasal, bagaimana alam semesta berfungsi dan sebagainya. Menurut saya, ini adalah awal periode baru yang baik,” paparnya.
Namun, kecanggihan teleskop di Australia Barat akan terkalahkan oleh apa yang bakal muncul. Teleskop itu akan menjadi bagian penelitian astronomi yang lebih besar, proyek Square Kilometer Array, untuk membangun teleskop radio terbesar di dunia yang terentang di beberapa benua.
Komponen-komponen utama teleskop itu akan dibangun di Australia dan Afrika Selatan, dengan fasilitas tambahan di Selandia Baru. Teleskop super canggih itu akan terdiri dari ribuan antenna. Penggabungan signal-signalnya akan menciptakan teleskop yang setara dengan wilayah yang luasnya sekitar satu kilometer persegi. Ini berarti signal-signal yang sangat lemah dari antariksa bisa dideteksi.
Teleskop Square Kilometer Array akan butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk penyelesaiannya. Di antara tugas-tugasnya adalah menyelidiki apakah kehidupan makhluk asing ada di antariksa.