Mantan polisi Forth Worth berkulit putih yang menembak dan membunuh seorang perempuan kulit hitam melalui jendela belakang rumahnya, Senin (14/10), didakwa dengan pasal pembunuhan. Tersangka penembakan mendatangi rumah korban untuk menanggapi panggilan tentang kekhawatiran atas pintu rumah yang terbuka.
Tersangka sebelumnya telah mengundurkan dari kepolisian.
Aaron Dean, yang berusia 34 tahun, dipenjara dengan tuduhan pembunuhan. Senin (14/10) pagi, Kepala Kepolisian Forth Worth mengatakan tidak ada hal yang dapat membenarkan tindakan Dean dan ia akan dipecat jika tidak mengundurkan diri.
Rekaman video di kamera yang ada di tubuh Dean (bodycam video) menunjukkan bagaimana Dean mendekati pintu rumah tempat Atatiana Jefferson, yang berusia 28 tahun, sedang menjaga keponakannya yang berusia 8 tahun, Sabtu pagi (12/10). Dean kemudian berjalan mengitari sisi rumah, mendorong melalui gerbang halaman belakang yang berpagar dan menembak melalui kaca hanya sepersekian detik setelah berteriak pada Atatiana untuk menunjukkan tangannya.
Dalam rekaman bodycam-video itu Dean tidak terdengar mengidentifikasi dirinya sebagai polisi. Kepala polisi sementara Ed Kraus mengatakan tidak ada tanda-tanda bahwa Dean atau petugas lain merespon dengan mengetuk pintu depan.
‘’Tidak ada seorang pun yang melihat video ini dan mengatakan tidak ada keraguan bahwa polisi ini bertindak secara tidak layak,’’ tegas Kraus.
Sebelumnya keluarga Atatiana menuntut agar Dean dipecat dan ditangkap.
“Mengapa laki-laki ini tidak diborgol, menjadi sumber kemarahan berkelanjutan keluarga ini dan komunitas ini,” ujar Lee Merritt, pengacara keluarga Atatiana beberapa jam sebelum Dean dipenjara.
Polisi datang ke rumah Atatiana sekitar pukul 02.25 pagi setelah seorang tetangga menelpon saluran non-darurat untuk melaporkan bahwa pintu rumah Atatiana terbuka. Dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu, kepolisian Forth Worth mengatakan polisi melihat seseorang berada di dekat jendela di dalam rumah dan bahwa salah seorang dari mereka mengambil senjata dan menembak setelah “merasa ada ancaman.”
Video itu memperlihatkan Dean berteriak “angkat tangan! Tunjukkan tanganmu,” dan kemudian ia melepaskan tembakan.
Menurut Merritt, Atatiana terjaga hingga larut malam dan bermain video game dengan keponakannya ketika ia tewas.
Sementara soal apa hal sesungguhnya yang membuat Dean melepaskan tembakan, kepala polisi Forth Worth mengatakan “saya tidak dapat memahami mengapa perempuan itu harus kehilangan nyawanya.” [em/ft]