Serangan-serangan baru-baru ini di Amerika, termasuk di toko Walmart di El Paso, Texas dan sebuah sinagog di Pittsburgh, Pennsylvania telah menimbulkan kekhawatiran terkait meningkatnya ancaman dari kelompok-kelompok ekstremis domestik.
Pejabat dan pakar penegak hukum AS kini sedang membahas cara-cara untuk membantu melawan kelompok-kelompok seperti itu, dengan menggunakan berbagai langkah yang mirip dengan yang diambil pemerintah ketika memperluas perjuangannya melawan organisasi-organisasi teroris asing setelah serangan 11 September 2001.
Selama penembakan massal bulan lalu di El Paso, istilah terorisme domestik menciptakan kebingungan karena serangan yang menewaskan 22 orang itu diperlakukan oleh pejabat penegak hukum federal sebagai kasus terorisme domestik.
Meski demikian penyerang tidak didakwa dengan tuduhan terorisme, melainkan dengan pembunuhan berencana. Alasannya, menurut para ahli, adalah Amerika tidak memiliki undang-undang federal yang menghukum warga negara Amerika yang dianggap sebagai teroris domestik.
Mereka yang dianggap sebagai teroris domestik dituduh berdasarkan hukum yang terkait dengan kejahatan rasial, senjata api, dan konspirasi. [my/ft]