Pengadilan militer Afghanistan telah menjatuhkan hukuman mati kepada seorang tentara Afghanistan karena membunuh lima tentara Perancis dalam operasi latihan gabungan sebelumnya tahun ini.
Kementerian pertahanan Afghanistan hari Selasa mengatakan pengadilan tersebut memerintahkan Abdul Sabor menjalani hukuman gantung karena serangan tanggal 20 Januari itu.
Penembakan di provinsi Kapisa, Afghanistan timur, menewaskan empat tentara dan melukai 15 lainnya, termasuk satu orang yang meninggal kemudian akibat luka-lukanya.
Insiden itu membantu mendorong Presiden baru Perancis, Francois Hollande, mempercepat penarikan pasukan tempur negaranya dari koalisi pimpinan NATO di Afghanistan.
Pasukan Perancis, yang adalah pasukan terbesar kelima dalam koalisi tersebut, akan keluar dari Afghanistan selambat-lambatnya akhir tahun ini.
Kementerian pertahanan Afghanistan hari Selasa mengatakan pengadilan tersebut memerintahkan Abdul Sabor menjalani hukuman gantung karena serangan tanggal 20 Januari itu.
Penembakan di provinsi Kapisa, Afghanistan timur, menewaskan empat tentara dan melukai 15 lainnya, termasuk satu orang yang meninggal kemudian akibat luka-lukanya.
Insiden itu membantu mendorong Presiden baru Perancis, Francois Hollande, mempercepat penarikan pasukan tempur negaranya dari koalisi pimpinan NATO di Afghanistan.
Pasukan Perancis, yang adalah pasukan terbesar kelima dalam koalisi tersebut, akan keluar dari Afghanistan selambat-lambatnya akhir tahun ini.