Sersan Robert Bales hari Rabu mengaku bersalah atas 16 pembunuhan yang direncanakan, di ruang pengadilan militer di negara bagian Washington.
Pekan lalu kuasa hukumnya John Henry Browne mengatakan kesepakatan telah dicapai dengan pihak militer di mana Bales akan mengaku bersalah agar jaksa penuntut tidak mengupayakan hukuman mati.
Sidang yang akan menetapkan hukuman bagi Bales diperkirakan berlangsung bulan September, yang akan menentukan apakah suatu hari kelak ia berhak mendapat pembebasan bersyarat.
Tim jaksa militer menuduh Bales melakukan 16 pembunuhan berencana. Mereka menuduhnya keluar dari pos di Afghanistan selatan, menembak dan menikam beberapa warga sipil di dua desa pada bulan Maret 2012. Sembilan di antara korban tewas tersebut adalah anak-anak.
Angkatan Darat Amerika mengatakan ini adalah serangan balasan atas pemboman yang mengakibatkan luka serius pada prajurit lain.
Browne mengatakan kliennya ketika itu menjalani tugas tempur keempat di Afghanistan dan menderita stress pasca trauma serta dampak gegar otak.
Pekan lalu kuasa hukumnya John Henry Browne mengatakan kesepakatan telah dicapai dengan pihak militer di mana Bales akan mengaku bersalah agar jaksa penuntut tidak mengupayakan hukuman mati.
Sidang yang akan menetapkan hukuman bagi Bales diperkirakan berlangsung bulan September, yang akan menentukan apakah suatu hari kelak ia berhak mendapat pembebasan bersyarat.
Tim jaksa militer menuduh Bales melakukan 16 pembunuhan berencana. Mereka menuduhnya keluar dari pos di Afghanistan selatan, menembak dan menikam beberapa warga sipil di dua desa pada bulan Maret 2012. Sembilan di antara korban tewas tersebut adalah anak-anak.
Angkatan Darat Amerika mengatakan ini adalah serangan balasan atas pemboman yang mengakibatkan luka serius pada prajurit lain.
Browne mengatakan kliennya ketika itu menjalani tugas tempur keempat di Afghanistan dan menderita stress pasca trauma serta dampak gegar otak.