Pengadilan militer Amerika menyatakan seorang tentara AS yang didakwa membocorkan sejumlah rahasia Amerika ke WikiLeaks tidak bersalah atas tuduhan membantu musuh secara tidak langsung – sebuah dakwaan yang bisa dijerat dengan penjara seumur hidup.
Namun pengadilan di Maryland itu hari Selasa (30/7) menyatakan Bradley Manning, tentara asal Oklahoma, bersalah atas sejumlah dakwaan yang lebih ringan termasuk pencurian properti publik dan tanpa ijin mengunduh informasi rahasia untuk diberikan kepada publik.
Manning menghadapi 21 dakwaan pidana, termasuk spionase dan kecurangan komputer, terkait pembocoran lebih dari 700.000 dokumen milik Amerika ke situs anti-kerahasiaan WikiLeaks. Berbagai dokumen itu mencakup kabel-kabel diplomatik rahasia dan laporan militer rahasia mengenai perang di Irak dan Afghanistan.
Manning sebelumnya mengaku bersalah atas sejumlah dakwaan, yang membuatnya bisa dijatuhi hukuman minimal 20 tahun penjara.
Jaksa militer menyebut mantan analis intelijen itu sebagai seorang “pengkhianat” dan mengatakan ia seharusnya tahu berbagai dokumen yang ia bocorkan itu bisa jatuh ke tangan kelompok teroris al-Qaida.
Pengacara Manning mengatakan prajurit AS berusia 25 tahun itu bukan seorang pengkhianat tetapi seorang warga negara “berusia muda, naïf dan berniat baik” yang ingin membuka debat publik mengenai kebijakan luar negeri Amerika.
Namun pengadilan di Maryland itu hari Selasa (30/7) menyatakan Bradley Manning, tentara asal Oklahoma, bersalah atas sejumlah dakwaan yang lebih ringan termasuk pencurian properti publik dan tanpa ijin mengunduh informasi rahasia untuk diberikan kepada publik.
Manning menghadapi 21 dakwaan pidana, termasuk spionase dan kecurangan komputer, terkait pembocoran lebih dari 700.000 dokumen milik Amerika ke situs anti-kerahasiaan WikiLeaks. Berbagai dokumen itu mencakup kabel-kabel diplomatik rahasia dan laporan militer rahasia mengenai perang di Irak dan Afghanistan.
Manning sebelumnya mengaku bersalah atas sejumlah dakwaan, yang membuatnya bisa dijatuhi hukuman minimal 20 tahun penjara.
Jaksa militer menyebut mantan analis intelijen itu sebagai seorang “pengkhianat” dan mengatakan ia seharusnya tahu berbagai dokumen yang ia bocorkan itu bisa jatuh ke tangan kelompok teroris al-Qaida.
Pengacara Manning mengatakan prajurit AS berusia 25 tahun itu bukan seorang pengkhianat tetapi seorang warga negara “berusia muda, naïf dan berniat baik” yang ingin membuka debat publik mengenai kebijakan luar negeri Amerika.