Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan hal ini hari Rabu (17/9) dalam sidang keterangan di Senat Amerika, mengatakan ini berbeda dengan tahun 1991 atau 2003 di mana pasukan Amerika dikerahkan untuk bertempur di Kuwait dan Irak.
Menurut Kerry, misi militer AS kali ini adalah melatih dan mendukung pasukan Irak di lapangan sehingga mereka mampu melakukan apa yang mereka harus lakukan.
Kerry menambahkan bahwa penting agar Kongres Amerika mengesahkan anggaran untuk mempersenjatai dan melatih oposisi berhaluan moderat di Suriah.
Kerry mengatakan tidak akan bernegosiasi dengan ISIS, dan menyebut para anggotanya pembunuh berdarah dingin dari zaman batu yang mempermalukan sebuah agama yang damai.
Menlu Amerika itu juga mengatakan sekitar 50 negara sudah terlibat di Irak, sementara banyak pemimpin asing lainnya menawarkan bantuan lain.
Amerika telah melancarkan lebih dari 150 serangan udara terhadap lokasi-lokasi ISIS di Irak. Kerry mengatakan berbagai serangan itu telah sangat efektif membantu pasukan Irak memukul mundur militan.