Pemukim Yahudi hari Rabu (1/2) bentrok dengan pasukan keamanan Israel yang mengevakuasi permukiman ilegal Amona di Tepi Barat. Puluhan pemukim melemparkan batu, membakar ban dan memasang barikade untuk menghalangi gerak maju 3.000 polisi dan tentara.
"Situasi hari ini mengejutkan dan tidak masuk akal," ujar pemimpin pemukim Yossi Dagan. "Tidak terbayang, pemerintah nasionalis Israel akan mengusir komunitas Yahudi dari Tanah Israel yang bersejarah," tambahnya.
Amona adalah yang terbesar dari sekitar 100 permukiman di Tepi Barat yang dibiarkan pemerintah, tetapi tidak secara resmi diizinkan. Komunitas itu dibangun tahun 1990-an di puncak bukit terjal dan ditempati sekitar 330 orang, termasuk 50 keluarga.
Tahun 2014, Mahkamah Agung Israel menetapkan permukiman itu dibangun secara ilegal di tanah milik orang Palestina dan harus dibongkar. Menjelang tenggat 8 Februari, pemerintah sayap kanan, pendukung kuat permukiman itu, dengan berat hati memerintahkan evakuasi.
Untuk meringankan pukulan itu, pemerintah mengumumkan rencana membangun 3.000 unit rumah baru di kawasan lain, di atas lahan yang diklaim orang Palestina sebagai negara mereka pada masa depan. [ka/ds]