Tentara di Republik Afrika Tengah (CAR) dituduh ikut dalam pembunuhan di jalan terhadap tersangka anggota kelompok pemberontak Muslim, tidak lama setelah presiden sementara berpidato dalam sebuah acara untuk memperingati militer negara itu.
Para saksi mengatakan tentara berperan dalam serangan terhadap seorang tersangka anggota pemberontak Seleka yang menggulingkan presiden Francois Bozize, bulan Maret, Rabu (5/2). Mereka mengatakan tentara ikut memukuli dan menikam orang itu dan menyeret mayatnya di jalan-jalan.
Video di televisi menunjukkan seorang laki-laki menginjak-injak tubuh yang hampir telanjang dan tidak bernyawa sementara tentara berada di dekatnya.
Insiden itu terjadi di ibukota Bangui, tidak lama setelah presiden sementara Catherine Samba-Panza memuji militer dalam upayanya mengkonsolidasi dan melakukan reformasi setelah kudeta tahun lalu.
Direktur urusan darurat Human Rights Watch, Peter Bouckaert, yang menghadiri acara itu, menyaksikan serangan maut tersebut. Ia mengatakan tentara penjaga perdamaian berada di dekatnya tapi tidak menengahi dalam peristiwa tersebut.
Insiden itu menunjukkan ketegangan antara warga Muslim dan Kristen CAR sejak Bozize tersingkir. Sebagian besar pertempuran sejak jatuhnya Bozize terjadi antara bekas pasukan Seleka yang muslim dan milisi Kristen “anti Balaka”. Menurut Bouckaert, sebagian dari mereka yang terlibat tampaknya anggota anti-Balaka.
Para saksi mengatakan tentara berperan dalam serangan terhadap seorang tersangka anggota pemberontak Seleka yang menggulingkan presiden Francois Bozize, bulan Maret, Rabu (5/2). Mereka mengatakan tentara ikut memukuli dan menikam orang itu dan menyeret mayatnya di jalan-jalan.
Video di televisi menunjukkan seorang laki-laki menginjak-injak tubuh yang hampir telanjang dan tidak bernyawa sementara tentara berada di dekatnya.
Insiden itu terjadi di ibukota Bangui, tidak lama setelah presiden sementara Catherine Samba-Panza memuji militer dalam upayanya mengkonsolidasi dan melakukan reformasi setelah kudeta tahun lalu.
Direktur urusan darurat Human Rights Watch, Peter Bouckaert, yang menghadiri acara itu, menyaksikan serangan maut tersebut. Ia mengatakan tentara penjaga perdamaian berada di dekatnya tapi tidak menengahi dalam peristiwa tersebut.
Insiden itu menunjukkan ketegangan antara warga Muslim dan Kristen CAR sejak Bozize tersingkir. Sebagian besar pertempuran sejak jatuhnya Bozize terjadi antara bekas pasukan Seleka yang muslim dan milisi Kristen “anti Balaka”. Menurut Bouckaert, sebagian dari mereka yang terlibat tampaknya anggota anti-Balaka.
