Seorang tentara Taiwan yang bertugas di sebuah pulau kecil di dekat pesisir China yang hilang pekan lalu telah ditemukan di China, kata seorang menteri senior Taiwan pada Senin (13/3). Ini merupakan insiden yang terjadi di tengah-tengah ketegangan yang meningkat.
Kementerian pertahanan Taiwan pada Kamis lalu mengatakan tentara itu tidak melapor untuk apel di Pulau Erdan, bagian dari kelompok kepulauan Kinmen yang dikuasai Taiwan, yang terletak di dekat kota Xiamen, China.
Berbicara kepada wartawan di parlemen, Chiu Tai-san, kepala pembuat kebijakan Taiwan mengenai China, Dewan Urusan China Daratan, mengatakan, tentara itu berada di China.
“Telah dikonfirmasikan bahwa ia berada di China daratan. Kementerian pertahanan dan departemen-departemen terkait secara aktif mengikuti kemajuan dan situasi terkait,” ujarnya. “Kementerian Pertahanan memiliki mekanisme yang relevan untuk mengidentifikasi para desertir,” lanjut Chiu.
Kementerian Pertahanan menolak berkomentar. Kantor Urusan Taiwan China tidak segera menanggapi permintaan komentar.
China, yang menganggap Taiwan sebagai teritorinya, selama tiga tahun belakangan meningkatkan tekanan militer dan politiknya untuk berusaha dan membuat Taiwan menerima kedaulatan China. Pemerintah China menolak klaim tersebut.
Selama puncak Perang Dingin, para pembelot dari kedua pihak kadang-kadang berenang antara China dan Kinmen.
Pada titik terdekatnya, dari pos observasi Mashan, pulau utama Kinmen ketika sedang surut berada kurang dari 2 kilometer dari wilayah yang dikuasai China.
Dari sanalah mantan kepala ekonom Bank Dunia Justin Lin berenang untuk membelot ke China pada 1979.
Taiwan telah menguasai Kinmen, serta Pulau Matsu yang jauh lebih dekat ke pesisir China, sejak pemerintah Republik China melarikan diri ke Taiwan pada 1949, setelah kalah dalam perang saudara dengan komunis yang mendirikan Republik Rakyat China. [uh/ab]
Forum