Presiden Nicolas Sarkozy menghentikan operasi militer di Afghanistan dan mengatakan ia mempertimbangkan penarikan lebih dini pasukan Perancis jika kondisi keamanan setelah serangan hari Jum’at itu belum pulih. Lima belas tentara Perancis luka-luka dalam insiden yang sama, yang terjadi di distrik Taghab, propinsi Kapisa, Afghanistan Timur.
Menteri Pertahanan Perancis Gerard Longuet mengatakan tentara Perancis tidak bersenjata ketika penyerang melepaskan tembakan dalam latihan di pangkalan bersama yang dioperasikan oleh pasukan Perancis dan Afghanistan. Pelaku penembakan telah ditangkap.
Korban tewas hari Jum’at membuat jumlah tentara Perancis yang tewas dalam perang Afghanistan menjadi 82 orang. Perancis memiliki sekitar 3.600 tentara yang ditempatkan di Afghanistan, terutama di wilayah timur, dan seluruh pasukan tempur Perancis dijadwalkan meninggalkan negara itu pada tahun 2014.
Presiden Nicolas Sarkozy hari Jum’at mengatakan penyerangan tentara Afghanistan terhadap tentara Perancis merupakan hal yang tidak dapat diterima. Ia mengatakan Menteri Pertahanan Gerard Longuet dan Kepada Staf Tentara Perancis sedang melakukan perjalanan ke Kabul untuk mencari tahu kondisi di balik serangan itu dan akan melaporkan mengenai langkah selanjutnya.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyangkal spekulasi bahwa Perancis berencana mempercepat penarikan pasukannya dari Afghanistan. Ia mengatakan kepada para wartawan di Washington dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle, bahwa Amerika berhubungan dengan Perancis dan tidak ada alasan untuk percaya Perancis akan melakukan sesuatu, selain terus menjadi bagian dari proses transisi yang telah dipertimbangkan dengan hati-hati dan keluar dari Afghanistan sesuai yang disepakati di Lisbon.