Pasukan Turki dan Suriah terlibat bentrokan mematikan pada Senin (10/2/2020) di Provinsi Idlib, Suriah barat laut. Peningkatan terbaru pertempuran itu terjadi sementara Turki terus memperkuat pasukannya di Idlib, dan upaya diplomatik Rusia-Turki untuk mengakhiri kekerasan tetap mandek.
Tentara Turki akan "menghancurkan siapa pun yang berani menarget bendera kami," ujar Wakil Presiden Turki Fuat Oktay.
Prajurit-prajurit yang tewas dilaporkan bagian dari pasukan pengintai yang bermarkas di bekas bandara di dekat Kota Saraqeb yang strategis, yang direbut pasukan Suriah pekan lalu.
Turki mengerahkan 12 pos pengamatan militer di Idlib, kubu terakhir pemberontak di Suriah. Pos-pos itu bagian dari perjanjian pada 2018 dengan Rusia untuk menciptakan zona de-eskalasi guna mengakhiri pertempuran antara pasukan pemberontak dan Suriah.
Tewasnya delapan tentara Turki pekan lalu di Idlib oleh pasukan pemerintah Suriah membuat Turki menambah kehadiran militernya. Lebih dari 250 kendaraan militer telah memasuki provinsi itu dalam beberapa hari terakhir.
PBB, Senin(10/2/2020), mengatakan, serangan Suriah terhadap Idlib telah memaksa hampir 700 ribu orang mengungsi sejak Desember. Provinsi itu, yang berbatasan dengan Turki, menampung sekitar 3 juta orang. Turki mengatakan lebih dari satu juta warga Suriah melarikan diri dari pertempuran terakhir itu menuju perbatasan dengan Turki. [ka/pp]