Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap tiga terduga teroris di sebuah rumah kos-kosan yang berada di Bintara VIII, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Sabtu (10/12). Ketiga terduga teroris itu terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan.
Menurut warga, mereka baru tiga hari menempati rumah kos-kosan tersebut.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, kepada wartawan di tempat kejadian menjelaskan, bom seberat 3 kilogram yang ditemukan di rumah kos-kosan kamar 104 itu memiliki daya ledak yang sangat tinggi. Jika diledakka, lanjutnya, bisa menghancurkan bangunan dalam radius 300 meter.
Rencananya, kata Argo, bom yang diletakan di dalam panci tekan ini akan diledakan di obyek vital pemerintah yang berada di Jakarta Pusat pada Minggu pagi. Mereka merupakan jaringan Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) yang berhubungan dengan Bahrun Naim yang telah berbaiat kepada Negara Islam (ISIS). Bahrun Naim sendiri kini berada di Suriah.
Dalam kasus ini, selain menangkap tiga terduga teroris yang berada di Bintara Jaya, Tim Densus juga telah menangkap satu orang terduga teroris di Solo, Jawa Tengah. Menurut Argo, penangkapan ini merupakan pendalaman dari penangkapan sebelumnya
Bom tersebut, tambahnya, telah diledakan di tempat kejadian oleh tim gegana.
"Kalau ini dinyalakan kecepatan dari ledakan ini dari bahan ini 4000 km/jam jadi cepat sekali dan ini cepat sekali. Dan ini kalau diledakkan itu radius 300 meter hancur itu semua lokasi. Dan barang ini akan diledakkan besok pagi. Sesuai hasil introgasi tersangka besok pagi mau diledakkan," kata Argo.
Di tempat yang sama, Kapolresta Bekasi Kota Kombes Umar S.Fana mengatakan Tim Gegana dan Labfor har Minggu pagi akan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Polisi, kata Argo, telah mensterilkan tempat tersebut hingga olah TKP dilakukan.ketiga orang tersebut kini telah dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam.
Rumah kos-kosan tersebut, kata Umar, tidak dijadikan tempat perakitan bom tetapi hanya dijadikan tempat transit sementara.
"Di sini mungkin hanya dijadikan transit untuk menuju objek vital yang mereka sudah targetkan besok pagi. Jadi tidak ada perakitan di sini, itu keterangan tersangka sementara. Maka dari itu hari ini setelah melakukan ledakan kita melakukan olah TKP. Olah TKP yang pertama menemukan bom yang lain kalo ada yang kemudian menemukan bahan-bahan yang lain kalau mungkin ada," kata Kombes Umar S.Fana.
Tiga terduga teroris yang ditangkap di Bintara Jaya, Bekasi Barat salah satunya adalah perempuan. Berdasarkan informasi yang diterima, wanita berinisial DYN ini yang akan membawa ransel berisi bom ke tempat yang telah ditarget oleh mereka.
Pengamat teroris dari Malikussaleh Aceh, Al Chaidar mengatakan, hal ini merupakan modus baru yang dilakukan kelompok teroris karena sebelumnya kelompok ini tidak pernah menggunakan perempuan sebagai “calon pengantin” atau orang yang mau melakukan bom bunuh diri.
Chaidar menilai kelompok tersebut telah melakukan indoktrinasi yang sangat kuat kepada DYN sehingga dia rela atau mau melakukan hal tersebut.
"Ini merupakan terobosan baru yang sudah dibuat oleh kelompok teroris yang mempersembahkan pengantin itu dalam penggantian, tidak mesti laki-laki selamanya," kata Chaidar.
Jaringan Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) juga merupakan kelompok yang terlibat dalam pengeboman di Mapolresta Solo beberapa waktu lalu. [fw/em]