Tautan-tautan Akses

Tersangka Pembajak EgyptAir Tetap Ditahan 8 Hari, Tunggu Hasil Penyelidikan


Tersangka pembajak pesawat EgyptAir, Seif Eddin Mustafa mengacungkan jari tanda damai dari dalam mobil polisi saat meninggalkan pengadilan di Larnaca, Siprus (30/3).
Tersangka pembajak pesawat EgyptAir, Seif Eddin Mustafa mengacungkan jari tanda damai dari dalam mobil polisi saat meninggalkan pengadilan di Larnaca, Siprus (30/3).

Mesir telah meminta Siprus mengekstradisi pria itu, yang diidentifikasi sebagai Seif Eddin Mustafa, berusia 59 tahun, dan digambarkan memiliki ketidakstabilan mental.

Sebuah pengadilan di Siprus memerintahkan agar pria yang diduga membajak pesawat EgyptAir dan mengalihkannya ke negara pulau itu tetap ditahan selama delapan hari sambil menunggu hasil penyelidikan.

Ia ditahan atas dugaan membajak, menculik, mengancam dengan kekerasan, dan melakukan serangan terkait terorisme, serta dua dakwaan terkait kepemilikan peledak.

Mesir telah meminta Siprus mengekstradisi pria itu, yang diidentifikasi sebagai Seif Eddin Mustafa, berusia 59 tahun, dan digambarkan memiliki ketidakstabilan mental.

Menyusul insiden pembajakan yang menegangkan selama enam jam Selasa lalu, Mustafa ditahan dan mengaku kepada polisi Siprus bahwa ia melakukan itu karena sudah 24 tahun tidak bertemu istri dan anak-anaknya.

Seluruh 72 penumpang dan awak pesawat itu dibebaskan tanpa cidera.

Para pejabat Mesir dan Siprus mengatakan, insiden itu tidak terkait terror.

Para pejabat Mesir awalnya melaporkan bahwa pembajak itu mengancam akan meledakan bom pada sabuk yang dikenakannya di dalam pesawat itu, yang sedang dalam penerbangan dari Alexandria ke Kairo. Pihak berwenang belakangan mengatakan sabuk bom itu bukan sungguhan.

Kebanyakan dari 55 penumpang pesawat EgyptAir itu dibebaskan segera setelah mendarat di Larnaca namun diperlukan waktu hingga berjam-jam untuk melangsungkan perundingan, termasuk pembicaraan dengan mantan istrinya sebelum Mostafa menyerahkan diri. [ab/as]

XS
SM
MD
LG